"Tidak ada korupsi. Ada semua itu catatan pemberian bantuan, warga bertanda tangan. Tapi memang masih ada 2 (warga) ini belum terima," ujar Nasrullah saat dimintai konfirmasi, Jumat (6/1/2023).
Nasrullah mengatakan warga tersebut belum menerima BLT karena yang satu tidak berada di desa saat penyaluran BLT. Sementara lainnya lagi dinilai tidak menghargai aparat desa.
"Yang satu ini tidak ada di desa. Ada lagi yang satu tidak na hargai sekali aparat desa, bahkan dia sebenarnya aparat desa ku juga. Kemarin datang ke kantor tiba-tiba langsung video dan sebar ke medsos (media sosial) soal penyaluran bantuan," bebernya.
Kendati demikian, dana BLT yang belum diberikan ke warga tersebut akan segera disalurkan. Ia juga telah memenuhi panggilan penyidik Polresta Mamuju terkait laporan warganya itu.
"Masa mau saya korupsi (dana BLT)? Dana ini saya tahan supaya dia (penerima tidak hargai aparat desa) bisa introspeksi dulu kalau tindakannya itu tidak benar. Saya juga sudah ke Polresta sampaikan begitu di sana," pungkasnya.
Sebelumnya, warga Desa Tanambuah, Kecamatan Sampaga, Mamuju melaporkan kadesnya Muhammad Nasrullah ke polisi. Hal ini buntut warga tak diberikan BLT selama 8 bulan.
"Paling lama itu (ada warga belum terima BLT) 8 bulan dari Januari sampai Agustus (2022). Paling sedikit 2 bulan," kata warga Tanambuah Julianti saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (5/1).
Julianti kemudian mengajak warga yang belum mendapatkan BLT melaporkan kadesnya itu ke polisi. Ia menduga kades telah melakukan korupsi anggaran bantuan untuk warganya tersebut.
"Kami laporkan itu bulan 12 (2022) ke polres (Polresta Mamuju) sama Kejari," imbuhnya.
(hsr/sar)