4 Fakta Pria di Samarinda Tembak Mati Kawan gegara Cekcok saat Diskusi

Kalimantan Timur

4 Fakta Pria di Samarinda Tembak Mati Kawan gegara Cekcok saat Diskusi

Tim detikcom - detikSulsel
Jumat, 23 Des 2022 09:00 WIB
Penampakan senapan angin kasus pria tembak mati rekannya gegara cekcok saat diskusi.
Foto: Muhammad Budi Kurniawan/detikcom
Samarinda -

Pria berinisial RT (36) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menembak mati temannya berinisial SP (30) menggunakan senapan angin. Keduanya sempat cekcok saat diskusi.

"Pada saat diskusi ada perdebatan kemudian ada hal-hal menyinggung perasaan dari tersangka ini," kata Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Kamis (22/12/2022).

Pelaku dan korban awalnya berdiskusi tentang busur di Jalan Gatot Subroto, Kota Samarinda pada Selasa (20/12). Saat itu, pelaku RT memperlihatkan busur buatannya dari kayu, namun korban menilai itu jelek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikSulsel, Jumat (23/12/2022), berikut 4 fakta pria di Samarinda tembak mati kawannya gara-gara cekcok saat diskusi:

1. Pelaku Sakit Hati

RT nekat menembak mati SP lantaran sakit hati usai diskusi soal busur. Saat itu, korban membandingkan busur buatannya yang lebih baik dari buatan pelaku.

ADVERTISEMENT

"Korban saat itu menyombongkan busur miliknya yang terbuat dari besi. Intinya merendahkan kualitas busur buatan pelaku. Itu yang bikin pelaku sakit hati," kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto kepada detikcom, Kamis (22/12).

RT tak terima penilaian korban yang usianya lebih mudah darinya. Pelaku pun merasa dipermalukan oleh korban di depan rekan-rekannya.

"Pelaku merasa direndahkan sama anak kemarin sore. Saat di situ sempat terjadi cekcok tapi sempat ditenangkan sama teman-teman lain," ungkapnya.

2. Pelaku Ambil Senapan Angin di Rumah

Setelah cekcok dengan korban, pelaku kemudian kembali ke rumahnya untuk mengambil senapan angin milikinya. Setelah itu, pelaku kembali ke lokasi menemui korban.

"Tersangka pulang ke rumahnya setelah itu kembali ke lokasi kejadian membawa senapan," kata Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Kamis (22/12).

3. Peluru Tembus Paru-paru Korban

Kombes Ary menuturkan SP dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit. Korban meninggal akibat peluru menembus paru-paru dan bersarang di tulang iga belakang.

"Dari hasil autopsi kemarin, keterangan awal dari dokter forensik penyebab kematian korban ini dikarenakan peluru menembus paru-paru dan bersarang di tulang iga belakang," katanya.

Ary menambahkan pelaku langsung menyerahkan diri setelah kejadian. Adapun barang bukti yang diamankan berupa senapan angin milik pelaku. Termasuk sarung senjata tajam milik korban.

"Setelah kejadian pelaku langsung menyerahkan diri. Untuk sementara barang bukti buang yang kita amankan satu pucuk senapan angin jenis PCP merek viper warna hitam merah, satu buah ketapel, dan satu buah sarung senjata tajam miliki korban," kata Ary.

4. Niatnya Menakut-nakuti

Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto mengatakan pelaku awalnya berniat menakut-nakuti korban. Namun, situasi tidak terkendali saat korban merespons perbuatan pelaku.

"Niatnya menakut-nakuti korban," ucap Noor Dhianto kepada detikcom, Kamis (22/12).

Noor mengungkapkan, RT menakut-nakuti korban dengan menembakkan senapan angin miliknya ke arah dinding. RT melepaskan tembakan sebanyak 3 kali.

"Kan ada empat kali tembakan, yang lain (tiga tembakan) itu ditembakkan pelaku ke dinding samping korban," kata Noor.

Saat tembakan ketiga, tiba-tiba SP mengeluarkan badik dari balik bajunya. RT yang merasa terancam pun mengarahkan senapan angin miliknya dan menembak ke tubuh korban, hingga akhirnya korban tersungkur.

"Saat itu korban berusaha mencabut senjata tajam dari balik baju dia, dan pelaku langsung menembak ke dadanya (korban)," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hmw)

Hide Ads