Pria berinisial RT (36) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menembak mati rekannya, SP (30). RT melakukan penembakan tersebut lantaran kesal busur miliknya dihina oleh korban saat berdiskusi.
"Jadi gini si pelaku ini punya busur, ketapel lah tapi kalau orang sini bilang busur. Nah busur itu dibuat dari batang kayu kaya yang ada di Makassar gitu. Tapi oleh korban busur milik pelaku dijelek-jelekin," kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto kepada detikcom, Kamis (22/12/2022).
Setelah menjelek-jelekkan busur milik pelaku, SP pun menyombongkan dirinya di depan rekan-rekan pelaku. Korban menyebut busur miliknya lebih baik dari milik pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dikomentari lagi lah sama korban kalau busur seperti itu tidak bagus, jadi dia menyombongkan dirilah 'bagus punya saya' dia ngomong-ngomong begitu," sebutnya.
Tak sampai di situ, SP kembali menyebut bahwa busur milik pelaku tidak memiliki akurasi tinggi. Berbeda dengan busur miliknya yang terbuat dari besi.
"Terus dia (korban) bilang busur pelaku itu ke akuratannya tidak lebih baik dari punyanya," kata Noor.
Hal itu lantas membuat RT meradang hingga akhirnya pelaku pulang mengambil senapan angin miliknya lalu menembak tubuh korban hingga tewas.
"Dari hasil autopsi kemarin, keterangan awal dari dokter forensik penyebab kematian korban ini dikarenakan peluru menembus paru-paru dan bersarang di tulang iga belakang," jelas Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Kamis (22/12).
Diketahui, peristiwa penembakan itu terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda pada Selasa malam (20/12) pukul 23.30 Wita. Ary menjelaskan SP dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan RT usai melakukan penembakan langsung menyerahkan diri ke kantor polisi.
"Setelah kejadian pelaku langsung menyerahkan diri. Untuk sementara barang bukti buang yang kita amankan satu pucuk senapan angin jenis PCP merek viper warna hitam merah, satu buah ketapel, dan satu buah sarung senjata tajam miliki korban," kata Ary.
Kepada polisi, RT mengaku kesal terhadap ucapan korban. Selain itu saat pelaku pulang membawa senapan, korban sempat ingin menyerangnya namun lebih dahulu dirinya menembak korban.
"Saat itu korban ini mengeluarkan senjata tajam lalu ditembak oleh pelaku, jadi sementara pisaunya belum kita temukan hanya serum ini yang kita ketemuan karena melekat pada tubuh korban," pungkasnya.
(asm/sar)