Motif Penembakan Maut di Samarinda gegara 2 Pria Berkawan Cekcok saat Diskusi

Motif Penembakan Maut di Samarinda gegara 2 Pria Berkawan Cekcok saat Diskusi

Tim detikcom - detikSulsel
Jumat, 23 Des 2022 07:50 WIB
Penampakan senapan angin kasus pria tembak mati rekannya gegara cekcok saat diskusi.
Foto: Senapan angin milik pelaku penembakan. (Muhammad Budi Kurniawan/detikcom)
Samarinda -

Pria berinisial RT (36) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menembak mati rekannya inisial SP (30) menggunakan senapan angin. Insiden ini dipicu sakit hati pelaku yang merasa direndahkan oleh korban saat diskusi membahas soal busur.

Peristiwa penembakan itu terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda pada Selasa (20/12) pukul 23.30 Wita.

"Korban saat itu menyombongkan busur miliknya yang terbuat dari besi. Intinya merendahkan kualitas busur buatan pelaku," kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto kepada detikcom, Kamis (22/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noor melanjutkan, busur milik korban yang terbuat dari besi, menjelek-jelekkan busur pelaku yang terbuat dari kayu. RT menganggap hal itu sebagai sebuah hinaan.

"Si pelaku ini punya busur, ketapel lah tapi kalau orang sini bilang busur. Nah busur itu dibuat dari batang kayu kayak yang ada di Makassar gitu. Tapi oleh korban busur milik pelaku dijelek-jelekin," bebernya.

ADVERTISEMENT

Pelaku pun tersulut emosi lantaran korban menyombongkan diri di hadapan rekannya yang lain. RT dan SP sempat terlibat cekcok hingga ditenangkan teman nongkrongnya.

"Pelaku merasa direndahkan sama anak kemarin sore. Saat di situ sempat terjadi cekcok tapi sempat ditenangkan sama teman-teman lain," ujar Noor.

Namun amarah RT belum reda hingga akhirnya memutuskan pulang dan mengambil senapan miliknya. Pelaku pun balik menemui korban hingga terjadi penembakan.

Empat Kali Tembakan

Noor menjelaskan, pelaku melancarkan tembakan yang mengarah kepada korban sebanyak empat kali. Namun tiga tembakan lainnya mengenai dinding.

"Kan ada empat kali tembakan, yang lain (tiga tembakan) itu di tembakan pelaku ke dinding samping korban," kata Noor.

Menurutnya, RT saat itu hanya mau menakut-nakuti SP. Namun setelah melepaskan tembakan ketiga, korban merasa terancam hingga mengeluarkan senjata tajam berupa badik.

Korban pun mengarahkan badiknya ke arah pelaku. Kini giliran RT yang menganggap tindakan SP membahayakan dirinya, langsung mengarahkan senapan anginnya dan menembak korban.

"Saat itu korban berusaha mencabut senjata tajam dari balik baju dia, dan pelaku langsung menembak ke dadanya (korban)," urai Noor.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Tembakan Tembus ke Paru-paru

Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengungkapkan, korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit usai kejadian. SP tewas dengan luka tembakan yang menembus paru-parunya.

"Dari hasil autopsi kemarin, keterangan awal dari dokter forensik penyebab kematian korban ini dikarenakan peluru menembus paru-paru dan bersarang di tulang iga belakang," jelas Ary saat dihubungi terpisah.

Sementara pelaku RT usai melakukan penembakan langsung menyerahkan diri ke kantor polisi. Pihaknya turut menyita senapan angin milik pelaku.

"Setelah kejadian pelaku langsung menyerahkan diri. Untuk sementara barang bukti buang yang kita amankan satu pucuk senapan angin jenis PCP merek viper warna hitam merah, satu buah ketapel, dan satu buah sarung senjata tajam miliki korban," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads