Kericuhan antara sekelompok warga dengan polisi pecah di Polres Tolikara, Papua Pegunungan. Namun penyebab penyerangan massa di kantor kepolisian tersebut masih misteri.
"Sampai saat ini kita mendalami apa motif masyarakat melakukan keributan di polres," Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih saat dihubungi detikcom, Selasa (20/12/2022).
Insiden tersebut terjadi pada Senin (19/12). Dicky juga mengaku heran lantaran selama ini dia mengklaim tidak ada masalah dengan warga.
"Selama ini kita tidak ada masalah dengan masyarakat, makanya kami lagi mendalami," sambungnya.
Dicky melanjutkan, serangan massa di Polres Tolikara tidak terkendali. Sekitar 100 orang massa menyerang dari berbagai arah.
"(Pelaku penyerangan) banyak, lebih kurang ada 100 lebih, karena dari arah depan samping belakang mereka menyerang. Dari semua arah seperti hujan batu," sebutnya.
Massa bahkan berusaha membakar asrama polres dengan menyiramkan minyak tanah. Beruntung upaya ini bisa dicegah.
"Ada masyarakat dari arah belakang Polres berusaha pembakaran asrama polres, sudah menyiram minyak tanah tapi karena diketahui anggota bisa dicegah," kata Dicky.
"Semakin brutal masyarakat sudah lompat pagar, supaya tidak terjadi hal yang lebih parah, (anggota) melakukan pelumpuhan," tutur Dicky.
Dicky menuturkan, pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas. Pasalnya aksi massa semakin brutal.
"Semakin brutal masyarakat sudah lompat pagar, supaya tidak terjadi hal yang lebih parah, (anggota) melakukan pelumpuhan," ucapnya.
Peristiwa penyerangan Polres Tolikara itu mengakibatkan satu warga tewas dan 5 polisi mengalami luka akibat pemukulan dan lemparan batu oleh massa. Menurut Dicky, warga yang meninggal tersebut tertembak di bagian perut.
"Dari informasi medis dia terkena (tembakan pada) perut, pinggang. Di samping tapi, bukan di depan," ungkap Dicky.
Pihaknya pun masih mendalami lebih lanjut perkara ini. Dia beralasan, korban sudah dievakuasi ke rumah sakit oleh warga.
"Karena posisi (korban tewas) ini sudah tidak di TKP tetapi sudah dibawa oleh warga ke rumah sakit Karubaga," ujarnya.
Insiden itu mengakibatkan 4 unit kendaraan dinas milik Polri rusak dan 5 kaca jendela kantor pecah. Sebanyak 60 personel Brimob dikerahkan untuk disiagakan di Polres Tolikara.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(sar/hsr)