Penyerangan Polres Tolikara, Papua Pegunungan menyebabkan seorang warga tewas tertembak pada bagian perut. Lima polisi dan tiga warga sipil luka-luka akibat insiden ini.
"Dari informasi medis dia terkena (tembakan pada) perut, pinggang. Di samping tapi, bukan di depan," ujar Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih saat dihubungi detikcom, Selasa (20/12/2022).
AKBP Dicky mengatakan 5 polisi terluka akibat lemparan batu dan pemukulan oleh massa. Dia mengklaim hal ini terjadi karena masyarakat menyerang Polres Tolikara secara brutal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang kena batu ada yang kena pukul. Karena masyarakat brutal menyerang," tutur AKBP Dicky.
Akibat kericuhan tersebut, polisi mengamankan satu terduga pelaku yang diduga sebagai provokator penyerangan Polres Tolikara. Pelaku yang belum disebutkan identitasnya itu sudah ditetapkan tersangka.
"Kita amankan tersangka 1 orang, sementara. Ya (dijerat pasal) 170 KUHP, melakukan penganiayaan penyerangan beramai-ramai dan melakukan perusakan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga dilaporkan menyerang Polres Tolikara pada Senin (19/12). Polres Tolikara awalnya didatangi oleh pria berinisial DK dan wanita berinisial YB yang dalam pengaruh minuman keras dan melakukan keributan.
"Saat akan diamankan pelaku mencoba melarikan diri kemudian personel mencoba bernegosiasi namun kembali mendapat pukulan dari pelaku," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Selasa (20/12).
Lebih lanjut, Kamal menyebut pelaku datang membawa sejumlah keluarga dan rekannya membawa busur panah dan batu. Polisi yang bertugas kemudian membubarkan massa dengan tembakan ke udara dan gas air mata.
"Namun hal tersebut tidak membuat massa bubar dan malah semakin tidak terkendali dan melempari anggota dari berbagai arah serta memaksa masuk ke halaman dengan memanjat pagar Mako Polres Tolikara sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," ujarnya.
(hmw/asm)