Misteri Penyebab Massa Serang Polres Tolikara Papua Pegunungan

Papua Pegunungan

Misteri Penyebab Massa Serang Polres Tolikara Papua Pegunungan

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 21 Des 2022 06:41 WIB
Ilustrasi
Foto: Ilustrasi penyerangan kantor polisi. (Dok.Detikcom)
Tolikara -

Kericuhan antara sekelompok warga dengan polisi pecah di Polres Tolikara, Papua Pegunungan. Namun penyebab penyerangan massa di kantor kepolisian tersebut masih misteri.

"Sampai saat ini kita mendalami apa motif masyarakat melakukan keributan di polres," Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih saat dihubungi detikcom, Selasa (20/12/2022).

Insiden tersebut terjadi pada Senin (19/12). Dicky juga mengaku heran lantaran selama ini dia mengklaim tidak ada masalah dengan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini kita tidak ada masalah dengan masyarakat, makanya kami lagi mendalami," sambungnya.

Dicky melanjutkan, serangan massa di Polres Tolikara tidak terkendali. Sekitar 100 orang massa menyerang dari berbagai arah.

ADVERTISEMENT

"(Pelaku penyerangan) banyak, lebih kurang ada 100 lebih, karena dari arah depan samping belakang mereka menyerang. Dari semua arah seperti hujan batu," sebutnya.

Massa bahkan berusaha membakar asrama polres dengan menyiramkan minyak tanah. Beruntung upaya ini bisa dicegah.

"Ada masyarakat dari arah belakang Polres berusaha pembakaran asrama polres, sudah menyiram minyak tanah tapi karena diketahui anggota bisa dicegah," kata Dicky.

"Semakin brutal masyarakat sudah lompat pagar, supaya tidak terjadi hal yang lebih parah, (anggota) melakukan pelumpuhan," tutur Dicky.

Dicky menuturkan, pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas. Pasalnya aksi massa semakin brutal.

"Semakin brutal masyarakat sudah lompat pagar, supaya tidak terjadi hal yang lebih parah, (anggota) melakukan pelumpuhan," ucapnya.

Peristiwa penyerangan Polres Tolikara itu mengakibatkan satu warga tewas dan 5 polisi mengalami luka akibat pemukulan dan lemparan batu oleh massa. Menurut Dicky, warga yang meninggal tersebut tertembak di bagian perut.

"Dari informasi medis dia terkena (tembakan pada) perut, pinggang. Di samping tapi, bukan di depan," ungkap Dicky.

Pihaknya pun masih mendalami lebih lanjut perkara ini. Dia beralasan, korban sudah dievakuasi ke rumah sakit oleh warga.

"Karena posisi (korban tewas) ini sudah tidak di TKP tetapi sudah dibawa oleh warga ke rumah sakit Karubaga," ujarnya.

Insiden itu mengakibatkan 4 unit kendaraan dinas milik Polri rusak dan 5 kaca jendela kantor pecah. Sebanyak 60 personel Brimob dikerahkan untuk disiagakan di Polres Tolikara.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

1 Orang Terduga Provokator Ditangkap

Dicky mengatakan satu orang diduga provokator kini sudah diamankan. Terduga pelaku yang belum disebutkan identitasnya itu bahkan sudah ditetapkan tersangka.

"Kita amankan tersangka 1 orang, sementara. Ya (dijerat pasal) 170 KUHP, melakukan penganiayaan penyerangan beramai-ramai dan melakukan perusakan," beber Dicky.

Sementara Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal mengatakan, kericuhan ini berawal saat seorang pria inisial DK dan wanita inisial YB datang melakukan keributan di Polres Tolikara. Kedua diduga dalam pengaruh minuman keras.

"Saat akan diamankan pelaku mencoba melarikan diri kemudian personel mencoba bernegosiasi namun kembali mendapat pukulan dari pelaku," ucap Kombes Kamal dalam keterangannya, Selasa (20/12).

Terduga pelaku yang juga datang bersama keluarga dan rekannya pun menyerang. Kericuhan pecah hingga polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah massa.

"Namun hal tersebut tidak membuat massa bubar dan malah semakin tidak terkendali dan melempari anggota dari berbagai arah serta memaksa masuk ke halaman dengan memanjat pagar Mako Polres Tolikara sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Hide Ads