Polisi menyelidiki rangkaian CCTV terkait kasus tarik tambang IKA Unhas Sulsel yang menewaskan seorang warga bernama Masyita (43). CCTV ini sebelumnya diserahkan oleh pihak Pemkot Makassar.
"CCTV itu kan petunjuk. Semua bukti petunjuk yang ada di TKP kita dalami," ujar Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando saat dihubungi detikSulsel, Selasa (20/12/2022).
Lando mengatakan, pihaknya terus mendalami ada tidaknya unsur pidana di kasus tewasnya Masyita. Dia mengaku penyidik akan segera melakukan gelar perkara untuk menentukan hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"CCTV jadi bahan penyelidikan. Kalau cukup bukti ada pidananya, kita akan naikkan (dari penyelidikan) ke penyidikan," kata Lando.
Lando juga mengaku pihaknya sudah mendalami keterangan sejumlah saksi, khususnya dari pihak panitia tarik tambang IKA Unhas Sulsel. Namun Lando tak menjelaskan saksi-saksi yang diperiksa.
"Saksi secara umum semua dikumpulkan (keterangannya)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Makassar Mahyuddin mengatakan rekaman CCTV telah diserahkan ke polisi pada Senin (19/20) kemarin. Pihak kepolisian datang langsung ke War Room CCTV di Balai Kota Makassar untuk mengambil rekaman CCTV itu.
"Pihak kepolisian yang tahu itu. Berapa dia ambil. Karena langsung mereka yang diizinkan masuk kemarin ke lantai 10," kata Mahyuddin saat dihubungi detikSulsel, Selasa (20/12).
Mahyuddin mengaku tidak mengetahui pasti berapa dan titik mana saja yang rekaman CCTV-nya diambil kepolisian. Dia hanya menyebut CCTV diambil Polrestabes Makassar.
"Belum ada info dari teman-teman," ujarnya.
Dia kemudian kembali menegaskan informasi lanjutan tidak bisa disampaikan pihaknya. Rekaman CCTV itu disebut menjadi kewenangan Polrestabes Makassar.
"Jadi kalau mau pastinya, info selanjutnya kita bisa konfirmasi ke Polrestabes saja. Karena mereka yang kami akses untuk periksa," pungkasnya.
(hmw/asm)