.webp)
Dinas Pendidikan (Disdik) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) meluruskan identitas korban pelecehan yang dilakukan 2 oknum guru sekolah dasar (SD). Korban pelecehan adalah laki-laki alias siswa, bukan siswi.
"Korbannya itu ternyata siswa, bukan siswi. Dia sudah ditahan sejak kemarin," kata Kepala Dinas Pendidikan Bone Andi Fajaruddin kepada detikSulsel, Sabtu (17/12/2022).
Guru yang melakukan pelecehan kepada 1 siswa itu diketahui berinisial MU yang berstatus aparatur sipil negara (ASN). Kemudian ada AG yang berstatus guru honorer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajaruddin mengatakan tindakan asusila yang dilakukan oleh kedua guru tersebut tidak bisa toleransi. Makanya pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada mereka.
"Tidak bisa ditoleransi. Saya sementara mempersiapkan sanksi sambil menunggu proses hukumnya," sebutnya.
Dia menambahkan tindakan yang dilakukan oleh kedua guru tersebut menjadi preseden buruk dalam dunia pendidikan. Dia juga menilai keduanya memiliki kelaianan.
"Semacam ada kelainan. Karena gurunya laki-laki korbannya juga laki-laki," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua guru SD di Kabupaten Bone diciduk polisi atas kasus dugaan pelecehan siswi. Tindakan asusila itu terbongkar setelah murid melapor ke orang tuanya.
"Memang betul orang tua siswa keberatan atas tindakan oknum guru di SD tersebut," kata Fajaruddin saat dikonfirmasi, Jumat (16/12).
"Dia laporkan kejadiannya dan sudah ditahan mi di Polres Bone itu gurunya," sambungnya.
Kasus ini terjadi di salah satu SD di Desa Massenrengpulu, Kecamatan Sibulue. Guru yang melakukan pelecehan kepada seorang siswi ada 2 orang yakni, MU yang merupakan ASN dan AG yang merupakan tenaga honorer.
"Pelakunya 1 guru ASN dan 1 tenaga honorer. Sementara korbannya anak SD, siswanya di sekolah," sebutnya.
(asm/sar)
