Fakta-fakta KKB Sebar Video Pembunuhan Tukang Ojek-Tuding Korban Mata-mata

Papua Pegunungan

Fakta-fakta KKB Sebar Video Pembunuhan Tukang Ojek-Tuding Korban Mata-mata

Tim detikcom - detikSulsel
Selasa, 13 Des 2022 05:30 WIB
Detik-detik KKB menyerang tukang ojek di Pegunungan Bintang.
Foto: Dokumen Istimewa.
Pegunungan Bintang -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan membunuh 3 orang tukang ojek. Anggota KKB kemudian menyebarkan video pembunuhan tersebut.

Serangan KKB terjadi di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Pegunungan Bintang pada Senin (5/12) lalu. Tiga tukang ojek korban tewas KKB adalah La Usu (25), Amanzani (42) dan La Ati.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan selain tiga tukang ojek tewas, ada juga tiga tukang ojek lainnya yang selamat. Mereka adalah Risal (26), La Rono (30), dan Albi Jalil (35).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saksi (tukang ojek bernama Risal) menerangkan bahwa sekitar pukul 14.00 WIT saksi bersama rekan-rekan ojek melihat sekitar 13 orang dari Ujung Jalan Kali Okse hendak ke tempat saksi bersama rekan-rekan ojek menunggu penumpang," kata Cahyo kepada detikcom, Selasa (6/12/2022)

Para tukang ojek tersebut awalnya tak mengetahui ke-13 orang itu merupakan anggota KKB. Risal lantas menawarkan jasa ojek kepada para pelaku.

ADVERTISEMENT

"Kemudian saksi menawarkan jasa ojek kepada 13 orang tersebut namun tidak ada tanggapan," kata Cahyo.

Sebaliknya, ke-13 orang anggota KKB tersebut meminta tukang ojek mengumpulkan kunci motornya. Para tukang ojek itu kemudian berbalik tak menanggapi permintaan para pelaku.

"Tiba-tiba orang tidak dikenal tersebut mengeluarkan senjata laras pendek menodongkan senjata," ujarnya.

Melihat penampakan itu, tiga tukang ojek segera menyelamatkan diri meloncat ke jurang kemudian berlari ke arah kali dan berenang. Para tukang ojek tersebut lanjut berjalan kaki melewati lereng gunung dan mengamankan diri di Kampung Mangabib.

Sementara tiga tukang ojek tertahan karena tak sempat melarikan diri. Mereka kemudian dibunuh.

"Kemudian saksi menambahkan bawah saksi tidak melihat langsung kejadian pembunuhan terhadap rekan saksi yang dibunuh," katanya.

Sepekan berlalu sejak terjadinya pembunuhan, Senin (12/12), KKB menyebarkan video pembunuhan ketiga tukang ojek tersebut. detikcom merangkum fakta-faktanya sebagai berikut:

1. Detik-detik KKB Bunuh Tukang Ojek

Dilihat detikcom, sedikitnya ada 3 video yang disebar KKB terkait pembunuhan tukang ojek di Pegunungan Bintang.

Dalam video beredar, terlihat korban mengenakan jaket warna merah muda sedang ditodong senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati. Sekujur tubuh korban juga berlumuran darah.

Tampak korban meminta ampun hingga menyembah agar dirinya tak dianiaya. Tapi terlihat beberapa korban dianiaya dengan parang.

Kemudian dalam video lainnya, terekam korban sudah tak bernyawa dengan mengenakan mantel dan helm. Anggota KKB kemudian mengatakan bahwa korban merupakan anggota badan intelijen nasional yang bertugas memata-matai keberadaan KKB.

Walau sudah tak bernyawa, korban tetap dianiaya dengan parang. Terlihat pula salah satu anggota KKB menunjukkan senjata laras pendek.

Sementara dalam video lainnya, KKB membentangkan bendera bintang kejora di atas jenazah korban.

"Video ini kami buat untuk dan publikasi untuk nasional dan internasional. Selamat menyaksikan," terdengar suara pria dalam video tersebut.

2. KKB Tuding 3 Korban Anggota Intelijen

Masih dalam video beredar tersebut, anggota KKB menuding ketiga tukang ojek yang mereka bunuh adalah anggota intelijen yang sedang menyamar memata-matai KKB.

"3 orang ini bukan tukang ojek. Tetapi 3 intel Polri," ujar seorang pria dalam video itu.

Evakuasi jenazah korban KKB di Pegunungan Bintang.Evakuasi jenazah 3 tukang ojek korban tewas KKB di Pegunungan Bintang. Foto: Dokumen Istimewa.

AKBP Cahyo Sukarnito membenarkan video yang beredar tersebut. Namun dia membantah tudingan korban merupakan anggota intelijen.

"Video yang beredar itu sangat tidak manusiawi. Mereka sangat bejat. Saya tegaskan ketiga korban itu adalah masyarakat sipil," ujar Cahyo kepada detikcom, Senin (12/12).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

3. KKB Kirim Pesan ke Jokowi

KKB juga mengirim pesan ke presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tudingan bahwa ketiga korban tewas adalah anggota intelijen. KKB lantas meminta Jokowi agar berhenti mengirimkan anggota intelijen yang menyamar sebagai tukang ojek hingga pedagang bakso.

"Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini," ujar anggota KKB dalam video beredar, Senin (12/12).

Para anggota KKB itu bahkan mewanti-wanti akan terus melanjutkan kekejaman mereka jika pesan itu diabaikan. Mereka menegaskan siap melakukan eksekusi.

"Kami siap eksekusi," ujar seorang pria dalam video itu.

4. Polisi Anggap Tudingan KKB Sering Terjadi

Sementara itu, AKBP Cahyo menegaskan apa yang menjadi tudingan KKB tersebut merupakan bagian dari pembenaran atas perbuatan mereka. Menurutnya, pola seperti itu kerap dilakukan KKB ketika membunuh masyarakat sipil.

AKBP Cahyo juga mengatakan bahwa masyarakat sipil sudah tahu modus KKB tersebut. Dia sekali menegaskan tudingan KKB hanya untuk pembenaran.

"Semua orang tau lah. Setiap mereka membunuh masyarakat sipil selalu katakan itu anggota TNI, Polri atau dikatakan intel yang menyamar," kata Cahyo.

"Itu biasa mereka katakan ketika membunuh di Puncak, Intan Jaya atau daerah lain. Itu hanya sebuah pembenaran atas perbuatan bejat yang mereka lakukan," tegasnya.

5. TNI Ikut Bantah Tudingan Mata-mata

TNI turut membantah tudingan tiga tukang ojek korban tewas serangan KKB di Pegunungan Bintang merupakan anggota intelijen. TNI menegaskan ketiga korban masyarakat sipil.

TNI menegaskan bahwa ketiga korban hanya perantau yang sedang mencari nafkah di Papua.

"Tidak benar ketiga korban (anggota) intelijen. Para korban adalah masyarakat sipil yang sehari-hari mencari nafkah sebagai tukang ojek," ujar Danrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring kepada wartawan, Senin (12/12).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

6. TNI Kecam Cara KKB Licik

Juinta juga menuding balik bahwa KKB sengaja menyebarkan video pembunuhan 3 tukang ojek untuk menakuti masyarakat. TNI menilai hal tersebut sebagai pekerjaan teroris.

"Pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris. Mereka sedang dirasuki oleh setan," ujar Juinta Omboh Sembiring kepada wartawan, Senin (12/12).

Juinta menuding perbuatan KKB yang dipimpin Nason Mimin tersebut adalah cara yang licik. Dia mengutuk kebiadaban tersebut.

"Hal ini merupakan cara licik yang dilakukan oleh KST untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan," tegas Danrem.

"Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat," sambungnya.

7. TNI Jelaskan Asal-usul Senjata Api yang Dibawa KKB

KKB juga sempat menjelaskan bahwa tudingan ketiga korban adalah anggota intelijen karena mereka berbekal senjata api. Namun Brigjen Juinta sekali membantah dan menduga senjata itu justru dicuri para anggota KKB dari helikopter MI 17 Penerbad yang jatuh 2019.

"Pistol yang digunakan KKB mengindikasikan senjata organik milik TNI AD yang hilang ketika Heli MI 17 milik Penerbad jatuh tahun 2019 silam di Kabupaten Pegunungan Bintang," ujar Juinta.

Dia mengatakan pada saat bangkai heli hangus terbakar karena jatuh, sebanyak 11 pucuk senjata api milik kru heli dinyatakan hilang. Juinta menduga senjata itulah yang dicuri KKB.

"Senjata yang hilang di antaranya 7 senapan serbu SS-1, 3 pistol dan satu GLM. Kami mengindikasikan pistol yang digunakan oleh KKB tersebut merupakan salah satu senjata yang hilang," tuturnya.

Untuk diketahui, heli MI 17 milik Penerbad dinyatakan hilang kontak saat hendak melakukan pengiriman logistik pasukan pengamanan perbatasan. Sebanyak 12 kru pesawat semua dinyatakan gugur.

Heli itu kemudian baru bisa ditemukan setelah 8 bulan pencarian yakni Februari 2020. Sementara senjata api yang dibawa kru heli dinyatakan hilang.

Halaman 2 dari 3
(hmw/ata)

Hide Ads