Sambo Blak-blakan Ada Perwira Tinggi Polri Terlibat Tambang Ilegal di Kaltim

Berita Nasional

Sambo Blak-blakan Ada Perwira Tinggi Polri Terlibat Tambang Ilegal di Kaltim

Tim detikNews - detikSulsel
Selasa, 29 Nov 2022 15:16 WIB
Jakarta -

Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo kembali buka-bukaan soal dugaan suap pelaku tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) ke kepolisian. Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan Propam, saat dirinya masih menjabat, praktik tambang ilegal di Kaltim melibatkan oknum perwira tinggi Polri.

"Gini, laporan resmi kan sudah saya sampaikan ke pimpinan secara resmi, ya. Sehingga artinya proses di Propam sudah selesai," kata Sambo usai menjalani sidang pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel, dikutip dari detikNews, Selasa (29/11/2022).

Kendati telah mengamini dugaan keterlibatan oknum perwira tinggi Polri, Sambo tak menjelaskan sosok perwira tinggi yang dia maksud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu melibatkan perwira tinggi," ujarnya.

Ferdy Sambo kemudian mengungkapkan bahwa Propam Polri yang dipimpinnya saat itu, menindaklanjuti laporan soal keterlibatan oknum tersebut. Sambo menerangkan tugas Propam selesai saat laporan hasil pemeriksaan diberikan pada pimpinan Polri.

ADVERTISEMENT

"Laporan resmi kan sudah saya buat, intinya kan seperti itu. Jadi bukan tidak tindak lanjuti. Ya nggak (dilepas) lah, itu kan buat laporan resmi," jelasnya.

Ferdy Sambo juga meminta awak media untuk menanyakan tindak lanjut kasus tersebut ke pihak yang saat ini berwenang. Dia bahkan meminta instansi lain turut andil dalam proses penyelidikan.

"Nah selanjutnya, kalau misalnya akan ditindaklanjuti, silahkan tanyakan ke pejabat berwenang. Atau kalau nggak, kasih instansi lain yang akan melakukan penyelidikan," ujarnya.

Untuk diketahui, dugaan suap tambang ilegal ke perwira tinggi Polri mulanya berasal dari video pengakuan Ismail Bolong, mantan personel Polres Samarinda. Ismail Bolong menjadi sorotan publik lantaran video pengakuannya menyetor uang hasil tambang batu bara ilegal ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto sebesar Rp 6 miliar. Pernyataan itu kemudian ditarik lagi oleh Ismail.

Penyidik kepolisian disebut sudah sempat mengusut tambang ilegal ini, namun mundur karena mendapat telepon oknum perwira tinggi di kepolisian. Terbaru, Bareskrim Polri mengusut kasus ini dengan memanggil Ismail Bolong.

Penyidik Polri akan memanggil Ismail Bolong soal kasus dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menyeret sejumlah anggota kepolisian. Pemanggilan ini dijadwalkan langsung oleh Bareskrim Polri.

"Kita melakukan pemanggilan dulu ya," ujar Dirtipiter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Ismanto kepada wartawan, dikutip dari detikNews, Jumat (25/11/2022).

Namun Ismail Bolong mangkir dari pemanggilan ini. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantas memerintahkan Ismail Bolong dicari.

"Ismail bolong sekarang tentunya tim yang mencari, baik dari (Polda) Kaltim maupun dari Mabes (Polri), ditunggu saja," kata Listyo saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, dilansir dari detikNews, Sabtu (26/11).

Listyo juga mengkonfirmasi pihaknya akan segera mengklarifikasi kasus yang heboh karena Ismail Bolong. Polri juga sudah berupaya memanggil Ismail.

"Tentunya proses pencarian kan itu strategi dari kepolisian ada, panggilan ada juga," paparnya.

(hmw/asm)

Hide Ads