Ketua Batalyon 120 Makassar M Rusdi sempat diamankan oleh pihak kepolisian karena diduga melakukan penyerangan terhadap salah satu hotel di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun Rusdi membantah dugaan tersebut dan berdalih justru hendak mendamaikan perkelahian.
Bantahan Rusdi disampaikan melalui Ketua Dewan Komando Batalyon 120 Makassar, Faisal. Faisal mengaku telah bertemu dengan Rusdi dan menanyakan langsung terkait apa yang sebenarnya terjadi pada peristiwa itu.
"Menurut Rusdi waktu tadi saya datang ke rumahnya 'saya dalam posisi ingin mendamaikan sebenarnya kak, makanya saya tidak kabur, makanya saya tidak ikut berkelahi di situ'," ungkap Faisal kepada detikSulsel, Sabtu (19/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selaku Ketua Dewan Komando Batalyon 120 Makassar Faisal juga mengatakan bahwa peristiwa yang diduga penyerangan dan perusakan itu sebenarnya adalah perkelahian. Kendati demikian dia mengakui perkelahian tersebut berujung pada kerusakan properti hotel.
"Jadi kan yang perlu barangkali diluruskan, bukan perusakan. Tapi ada perkelahian yang mengakibatkan kerusakan. Bukan perusakan dan bukan penyerangan," kata Faisal.
Lebih lanjut, dia menegaskan peristiwa yang dialami Rusdi sama sekali tidak berkaitan dengan Batalyon 120 Makassar. Faisal menuturkan saat kejadian Rusdi tidak dalam kapasitasnya sebagai bagian maupun ketua Batalyon 120 Makassar.
"Kalau pun itu terjadi (perkelahian) itu tidak mewakili Batalyon 120. Karena jalur koordinasi Batalyon 120 itu melalui dewan komando dari saya dalam hal ini. Saya tidak pernah merasa mengeluarkan instruksi," tegasnya.
Dugaan Penyerangan Berakhir Damai
Dugaan penyerangan yang terjadi di Hotel Maleo Makassar pada Jumat (19/11) 2022 berujung pada perdamaian. Hal tersebut diungkap oleh Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf.
Yusuf mengatakan para pihak telah berdamai dan pihak Hotel tidak lagi mempermasalahkan kejadian tersebut.
"Dia damai, dia (pihak hotel) datang cabut laporannya dan diperlihatkan surat perdamaiannya. Sudah selesai, tidak permasalahkan lagi," ungkap AKP Yusuf kepada detikSulsel, Sabtu (19/11).
Dua rekan Rusdi, Ilham dan Hendra juga menurutnya telah dilepas setelah sebelumnya ikut diamankan bersama Rusdi. Yusuf menyebut keduanya memang ikut ke Hotel namun tidak ikut melakukan perusakan.
"Kan kemarin dari saksi dua sekuriti itu cuma lihatnya satu orang (Rusdi)," kata Yusuf.
Sebenarnya Yusuf bermaksud untuk terus menindaklanjuti kasus perusakan itu. Namun Yusuf mengatakan pihak hotel mendatangi Polsek Rappocini dengan membawa surat perdamaian.
"Belum dikembangkan banyak tadi pagi sudah datang (hotel) Maleo. Damai," pungkasnya.
Baca di halaman selanjutnya: Ketua Batalyon 120 Sempat Diamankan
Ketua Batalyon 120 Makassar Sempat Diamankan
Kasus ini bermula ketika polisi mengamankan sejumlah orang di Hotel Maleo, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Salah satu yang turut diamankan adalah Ketua Batalyon 120 Makassar M Rusdi.
"Iya yang kita amankan ini mahasiswa (Rusdi)," ujar Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (18/11).
Saat itu, Yusuf membeberkan Rusdi diamankan bersama Muh Ilham dan Hendra Irawan. Dia mengatakan Rusdi diduga melakukan perusakan terhadap meja resepsionis hotel, sementara dua rekannya yang lain berjaga di luar.
"Meja resepsionis itu ditepuk dan rusak sehingga pecah fiber dan tidak bisa digunakan," bebernya.
Menurut Yusuf, Rusdi awalnya terlibat cekcok dengan seorang pria di depan minimarket dekat hotel. Kemudian Rusdi memanggil kedua temannya.
Karena tidak mendapati pria tersebut di tempatnya semula, Rusdi mencarinya hingga masuk ke dalam hotel. Yusuf menyebut saat itu Rusdi tidak dapat menemukan pria yang dicarinya sehingga dia diduga melakukan perusakan.
setelah mendapat laporan terkait hal tersebut, Yusuf mengatakan pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi dan mengamankan Rusdi.
"Orang ini bertiga kita telah amankan dan sementara pemeriksaan dan jika terbukti melakukan perusakan, akan dijerat pasal 406. Ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan," tegasnya.