Alasan 2 Selebgram Makassar Terlibat Prostitusi: Ekonomi-Keperluan Banyak

Alasan 2 Selebgram Makassar Terlibat Prostitusi: Ekonomi-Keperluan Banyak

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 18 Nov 2022 05:40 WIB
Selebgram Makassar saat digerebek di hotel terkait prostitusi.
Foto: Dokumen Istimewa
Makassar -

Polisi mengungkap alasan selebgram Makassar berinisial DN (23) dan PI (20) terjun ke dalam dunia prostitusi. Perbuatan keduanya dipengaruhi faktor ekonomi dan berbagai keperluan lainnya.

"Terkait ekonomi yah, keperluannya banyak," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Kamis (17/11/2022).

Namun kini selebgram DN dan PI sudah diperbolehkan pulang. Kedua selebgram Makassar itu kini dikenakan wajib lapor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah (dipulangkan), wajib lapor dia," ujar Suartana.

Kendati kedua selebgram itu dipulangkan, polisi menegaskan kasus prostitusi itu akan tetap didalami oleh penyidik. Saat ditanya soal dugaan keterlibatan sejumlah selebgram lain, polisi mengaku belum melakukan pemeriksaan lanjutan.

ADVERTISEMENT

"Untuk sekarang belum (selebgram lain ikut diperiksa), masih dua itu. Masih dikembangkan oleh penyidik yah," tuturnya.

Selebgram Makassar Digerebek di Hotel

Kasus ini bermula saat polisi menerima informasi soal maraknya transaksi prostitusi di salah satu hotel di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar. Tim Resmob Polda Sulsel lalu bergerak ke lokasi pada Jumat (11/11) malam dan langsung menyergap dua muncikari bernama Ijas dan Cempreng di area hotel.

"Anggota Satuan Resmob langsung bergegas ke tempat yang dimaksud dan mengamankan Ijas dan Cempreng," ujar Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Dharma Negara kepada detikSulsel, Minggu (13/11).

Lebih lanjut, polisi memasuki salah satu kamar hotel dan mengamankan selebgram DN dan PI. Muncikari dan kedua selebgram itu digelandang ke Polda Sulsel.

Polisi mengungkap selebgram DN dan PI mengenakan tarif Rp 2 juta. Tarif tersebut hanya untuk sekali kencan.

"Ijas (muncikari) menerima calon pelanggannya menggunakan aplikasi WhatsApp dengan mematok tarif sebesar Rp 2 juta," ujar Dharma.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads