Dua pekerja berhasil selamat dari amukan massa di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Keduanya adalah Lukman dan Willy.
Polisi mengatakan keduanya bersusah payah untuk kabur dari kejaran massa. Lukman dan Willy sempat bersembunyi di gereja bersama dua rekannya sesama pekerja.
Namun karena massa mengikuti mereka, seorang pendeta membantu Lukman dan Willy sembunyi di tengah kebun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun karena adanya informasi bahwa massa akan ke gereja, seorang pendeta menyembunyikan mereka di tengah kebun. Akan tetapi ada 2 temannya yang terpisah dari mereka," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada wartawan, Minggu (13/11/2022) malam.
Setelah memastikan situasi mulai aman, Lukman dan Willy berlari ke arah Gunung Ugapua dan kembali bersembunyi. Keduanya kemudian bertemu dengan seorang guru yang kemudian membawa mereka ke seorang anggota DPRD bernama Simon Petrus untuk selanjutnya diantar ke Polres Dogiyai.
"Lukman diketahui mengalami kondisi luka bacok dan mengalami patah tulang pada tangannya akibat dilukai oleh salah seorang oknum masyarakat. Sedangkan Willy hingga kini masih mengalami trauma," tuturnya.
Satu Korban Ditemukan Terkubur Secara Tak Layak
Sementara itu, kerusuhan Dogiyai juga menyebabkan seorang pria bernama Ikbal ditemukan tewas bahkan ditemukan dalam kondisi terkubur secara tidak layak.
"Mayat saudara Ikbal kami temukan di dalam tanah dengan kondisi terkubur secara tak layak," ujar Kamal.
Kombes Kamal mengungkapkan, pihaknya awalnya menerima informasi bahwa para pelaku kerusuhan di Dogiyai menyerang para pekerja Jalan CV Mandiri Papua dan Fajar Mustika.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..
"Pencarian itu berhasil menemukan 5 pekerja," kata Kamal.
Selanjutnya pihak kepolisian menerima kabar adanya korban yang terkubur. Korban bernama Ikbal tersebut akhirnya dievakuasi aparat karena mayatnya terkubur secara tak layak.
"Kami mengetahui hal tersebut (mayat terkubur) juga atas informasi yang diberikan oleh Simon Petrus Pikey," tuturnya.
Diketahui, kerusuhan ini berawal dari peristiwa balita bernama Noldi Goo (5) yang tewas dilindas truk di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Warga dan keluarga balita itu marah sehingga melakukan pembakaran pada empat titik di Dogiyai.
Insiden balita tewas ditabrak tersebut terjadi di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Sabtu (12/11) sekitar pukul 14.30 WIT. Massa yang emosinya sudah tak terkendali membacok sopir truk dan membakar kantor-kantor pemerintahan.
Simak Video "Video: Imbauan AS Hindari ke 2 Wilayah di Papua, Ini Respons Asosiasi Wisata"
[Gambas:Video 20detik]
(alk/hsr)