Bentrokan warga di Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, kembali pecah. Tiga orang dilaporkan terluka akibat terkena panah hingga sabetan senjata tajam.
Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S. Napitupulu mengatakan dua korban luka akibat terkena panah adalah Bocor Kogoya dan Yoko Kogoya. Keduanya masing-masing terkena panah pada paha kanan dan betis kanan.
"Serta Jabri Kogoya yang mengalami luka sabet sajam pada bagian dahi dan bahu kiri," ujar AKBP Hesman S. Napitupulu dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentrokan antarwarga tersebut terjadi di Jalan Trans Kimbim, Desa Autakamq, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (13/11). Bentrokan itu merupakan peristiwa lanjutan dari adanya kasus penganiayaan beberapa hari sebelumnya.
"Padahal kami sebelumnya sudah memberikan imbauan agar pertikaian itu tak lagi terjadi. Bahkan kami bersama Kepala Kampung Kosimeage, Mino Elopere berhasil menangkap pelaku penganiayaan yakni AK (25)," katanya.
Namun setelah polisi menangkap AK, kedua kelompok warga tersebut kembali bertikai. Aparat kepolisian kemudian langsung diterjunkan ke lokasi.
"Imbauan kami tidak diindahkan oleh kedua belah pihak yang berseteru sehingga kembali terjadi pertikaian yang ketiga kalinya," ucapnya.
Ia menambahkan, pertikaian tersebut dapat diredam kemarin sore. Masyarakat yang bertikai dikawal oleh pihak Kepolisian untuk kembali ke kediaman masing-masing.
"Akibat bentrokan itu ada 3 orang yang terluka. Kini para korban telah dibawa ke RSUD Wamena untuk dilakukan tindakan medis," cetusnya.
Hesman menegaskan hingga saat ini situasi di wilayah tersebut kondusif. Bahkan aparat kepolisian masih ditugaskan untuk berjaga-jaga di lokasi.
"Kita masih tempatkan personel di sana. Kita harapkan tak ada lagi bentrokan guna mencegah adanya jatuh korban yang lebih banyak," katanya.
Simak di halaman berikutnya...
Bentrokan Sebelumnya
Untuk diketahui, bentrokan kedua kelompok warga juga terjadi pada Jumat (11/11). Dalam bentrokan ini massa membakar kos-kosan, kios, hingga menyebabkan 5 orang luka-luka termasuk polisi.
"Benar adanya bentrok antar warga di Wamena yang berujung dengan aksi pembakaran serta membuat personel yang melerai terluka. Bentrokan ini terjadi dilatarbelakangi kasus penganiayaan hingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia, yakni Yunus Kolalik," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Sabtu malam (12/11).
Kamal menerangkan kasus penganiayaan yang dialami korban Yanus Kolalik terjadi di Jalan Yos Sudarso, Kampung Sinakma Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (11/11) lalu sekitar pukul 20.15 WIT.
"Pada malam itu korban mengalami luka benturan benda tumpul bagian wajah serta luka tusuk pada bagian dada atas kanan. Saat itu korban dalam keadaan kritis dan mendapat pertolongan media di RSUD Wamena," tuturnya.
Korban Yanus Kalolik kemudian dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (12/11) sekitar pukul 02.00 WIT dini hari. Keluarga korban yang tidak terima lantas melakukan penyerangan ke Jalan Trans Kimbim sekitar pukul 16.00 WIT.
"Jadi pihak keluarga tak terima atas meninggalnya Yanus Kalolik, lalu merusak rumah dan membakar dapur yang merembet ke 2 rumah kos-kosan dan 4 unit kios terbakar hingga merusak kendaraan yang berada di jalan yang dilalui oleh massa," katanya.
Simak Video "Video: Bupati Purwakarta Upayakan Pemulangan Jenazah Korban Penembakan KKB"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/ata)