Ketua KPK Firli Bahuri disorot karena menjabat erat tangan Gubernur Papua Lukas Enembe saat bertemu di Jayapura. Gesture Firli terhadap tersangka korupsi suap dan gratifikasi itu dianggap berlebihan.
Dalam foto beredar yang diterima detikcom, momen tersebut terjadi saat Firli bertemu Lukas Enembe di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Kamis (3/11/2022) sekitar pukul 14.00 WIT. Keduanya turut didampingi pengacara Lukas Enembe, Alloysius Renwarin.
Firli yang mengenakan jas hitam dengan dalaman putih tampak menyalami tangan Lukas Enenbe. Kedua tangannya terlihat menjabat erat tangan Lukas Enembe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukas Enembe tampak santai dengan mengenakan kaos berwarna biru hitam. Terlihat Lukas Enembe hendak duduk di kursi saat bersalaman dengan Firli.
Pada foto yang lain, seseorang mengenakan rompi KPK tengah duduk di sebuah kursi. Di sampingnya, Lukas berada di meja yang sama yang didampingi Firli.
![]() |
Momen itu lantas mendapat sorotan dari eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap. Dia mengkritik langkah Firli yang sampai datang berkunjung ke Jayapura, apalagi hanya untuk pemeriksaan kesehatan.
Yudi menceritakan pengalamannya semasa menjadi penyidik yang datang memeriksa tersangka yang sakit. Dia menyebut saat itu pihak yang datang hanya penyidik dan tim dokter, tanpa didampingi pimpinan KPK.
"Menurut saya, tidak perlulah Ketua KPK datang ke sana," kata Yudi Purnomo Harap dalam cuitan di akun Twitternya seperti dilihat detikcom, Kamis (3/11).
Menurut Yudi, apa yang dilakukan Firli berlebihan. Hal itu bisa menimbulkan persepsi negatif publik lantaran mendatangi langsung tersangka korupsi di kediamannya.
"Selain tidak bagus di mata publik karena belum pernah dilakukan Ketua KPK sebelumnya, mendatangi tersangka nanti bisa dipersepsikan ada keistimewaan," sambungnya.
Apalagi lanjut Yudi, momen itu tidak bisa pantas ditampilkan di hadapan publik. Situasi itu bisa dianggap menjadi preseden di kasus lain lantaran baru pertama kali terjadi.
"Ini tentu akan jadi preseden tersangka lain akan meminta hal yang sama, didatangi ketua," tegas Yudi.
Lukas Enembe Diperiksa 1,5 Jam
Untuk diketahui, pemeriksaan Lukas Enembe berlangsung selama 1,5 jam. Ada 4 dokter yang juga didatangkan KPK untuk memeriksa kesehatan Lukas Enembe.
"Pada kesempatan ini saya sampaikan kurang lebih 1,5 jam di kediaman Lukas Enembe kita telah melaksanakan kegiatan," kata Ketua KPK Firli Bahuri kepada wartawan di Jayapura, Kamis (3/11).
Firli mengaku sempat menghabiskan waktu 15 menit dalam pembicaraan khusus dengan Gubernur Papua tersebut, hingga akhirnya Lukas diperiksa penyidik KPK terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi Rp 1 miliar.
"Tadi saya sempat bicara dengan beliau kurang lebih 15 menit dan pertemuan itu terbuka semua bisa melihat dan tidak ada yang disembunyikan," tuturnya.
Lebih lanjut Firli mengaku juga bertemu dengan sejumlah keluarga Lukas Enembe. Firli sempat rangkulan dengan salah satu keluarga Lukas Enembe.
"Saya tanya umur, bagaimana kesehatannya. Saya ajak ngobrol bagaimana kondisi fisik beliau semuanya dijelaskan," tutur Firli.
"Ketemu juga dengan ibu Lukas Enembe dan ketemu saudara beliau bahkan saya sempat rangkulan dengan kakak perempuan beliau dengan hangat penuh kekeluargaan," pungkasnya.
(sar/sar)