Ibu Brigadir N Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak heran dengan Kuat Ma'ruf yang baru menyampaikan permohonan maaf setelah hampir 5 bulan kematian Yosua. Rosti mengatakan sebagai manusia yang memiliki hati nurani seharusnya menyadari kesalahannya.
Dilansir dari detikNews, Rosti awalnya mengungkit keterlibatan Kuat Ma'ruf dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua. Dia mengatakan Kuat mengetahui semua skenario yang dibuat Ferdy Sambo.
"Di dalam kasus ini, Kuat Ma'ruf, skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa, saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku. Jadi kamu dan atasan kamu FS dan PC sangat-sangat luar biasa skenariomu," kata Rosti di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, dikutip dari detikNews, Rabu (2/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosti merasa heran dengan para terdakwa yang baru meminta maaf kepadanya setelah 5 bulan insiden penembakan terhadap Yosua. Ia mempertanyakan hati nurani Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf yang mengikuti skenario Ferdy Sambo.
"Jadi kamu dan atasan kamu, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, sangat-sangat luar biasa skenariomu. Kebohongan-kebohongan di sini, dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani," katanya.
Ibu Yosua mengaku kecewa terhadap Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal yang baru sadar atas kesalahan yang dilakukan. Rosti kemudian mempertanyakan kejahatan apa yang ditutupi hingga nyawa anaknya dihabisi.
"Kita sama-sama ciptaan Tuhan, kok baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada Ibu, ibunda daripada Yosua, yang saat kau bunuh dengan sangat sadisnya. Sangat kejinya perbuatan kalian, segerombolan kalian di rumah bapak itu, menghabisi nyawa anakku dengan sadis tanpa memberikan satu pertolongan buat anakku," katanya.
"Kalian yang tahu gimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupin, kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu? Sama si PC itu? Jadi tolong jujur!" ujarnya.
Sebelumnya, Kuat Ma'ruf meminta maaf di hadapan orang tua Yosua yang bersaksi di sidang. Dia bersumpah tidak berniat terlibat pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
"Karena, demi Allah, saya tidak ada niat seperti yang didakwakan kepada saya," kata Kuat dalam sidang di PN Jaksel, Rabu (2/11).
Kuat Ma'ruf juga menyampaikan dukacita atas tewasnya Yosua. Dia berdoa agar Yosua diterima di sisi Tuhan serta keluarga diberi ketabahan dan kesabaran.
"Saya turut berdukacita atas meninggalnya almarhum Yosua dan semoga almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa serta keluarga besar diberi ketabahan dan kesabaran," ujar Kuat.
Bripka Ricky Rizal juga meminta maaf kepada orang tua Brigadir Yosua yang hadir dalam persidangan. Ricky memohon agar keluarga Brigadir Yosua memaafkan atas kebodohannya.
"Saya juga berharap kepada ibu Rosti Simanjuntak dan bapak Samuel Hutabarat serta keluarga besar almarhum Yosua untuk dapat memberikan maaf kepada saya atas kebodohan dan ketidaktahuan saya pada saat terjadi situasi saat itu," ujar Ricky Rizal.
(hsr/sar)