Densus 88 Ungkap Suami Wanita Coba Terobos Istana Negara Ternyata Anggota NII

Densus 88 Ungkap Suami Wanita Coba Terobos Istana Negara Ternyata Anggota NII

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 26 Okt 2022 21:23 WIB
Wanita bawa pistol coba terobos Istana Negara diborgol di kantor polisi (dok. Polisi)
Foto: Wanita bawa pistol coba terobos Istana Negara diborgol di kantor polisi (dok. Polisi)
Jakarta -

Densus 88 Antiteror mengungkap dua orang inisial BU dan JM yang berkaitan dengan Siti Elina (25), wanita yang coba terobos Istana Negara, Jakarta Pusat merupakan anggota Negara Islam Indonesia (NII). Salah satunya inisial BU ternyata suami tersangka.

"BU itu suaminya, yang sebetulnya dalam struktur ini kita curigai kita sangka menduduki jabatan pendamping bendahara NII Jakut," ungkap Aswin Polda Metro Jaya, dilansir detikNews, Rabu (26/10/2022).

Aswin melanjutkan, BU dicurigai memiliki jabatan pendamping bendahara di NII Jakarta Utara. Sedangkan JM merupakan murabbi atau guru dari tersangka Siti Elina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"JM itu adalah murabbi atau guru yang mendoktrin yang bersangkutan," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Densus 88 Antiteror mengatakan Siti Elina bergerak sendiri saat mencoba menerobos Istana Negara hingga menodongkan pistol ke anggota Paspampres.

ADVERTISEMENT

"Dia bergerak, yang kemarin (menerobos Istana Negara) masih sendiri," ucap Aswin.

Namun, Densus 88 bersama Polda Metro Jaya masih mendalami orang-orang yang diduga terhubung dengan Siti Elina. Hal ini dilakukan karena dalam penyelidikan Siti Elina terafiliasi kelompok radikal eks HTI hingga NII.

"Kita dalami motifnya dan keterkaitan dengan orang yang terhubung dengan dia," ujarnya.

Tujuan Tersangka Coba Terobos Istana Negara

Tujuan tersangka Siti Elina (24) menodong Paspampres dan mencoba menerobos Istana Negara terkuak. Rupanya ia hendak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dia datang ke Istana, sebenarnya hasil pemeriksaan kita tujuannya adalah ingin bertemu Pak Jokowi," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers, Rabu (26/10).

Siti hendak menyampaikan sejumlah hal terkait dasar negara. Menurutnya, dasar negara Indonesia salah.

"(Siti) ingin menyampaikan bahwa Indonesia ini salah karena dasarnya bukan Islam, tapi ideologinya Pancasila," lanjutnya.




(sar/tau)

Hide Ads