Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dituding menjadi otak pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Tudingan itu disampaikan kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin menilai rencana pembunuhan itu muncul karena Putri kecewa Yosua menolak permintaannya. Tudingan itu berdasarkan peristiwa sehari sebelum Yosua ditembak mati. Kamaruddin mengatakan Putri awalnya menggoda Yosua pada 7 Juli 2022 atau sehari sebelum Yosua dibunuh.
"Sore menjelang malam diduga Putri menggoda almarhum (Yosua) tapi almarhum tidak mau," ucap Kamaruddin kepada wartawan seperti dilansir dari detikNews, Senin (24/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kamaruddin, Putri sempat kembali memanggil Yosua ke kamarnya setelah penolakan pertama. Namun Kamaruddin mengaku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu antaranPutri dan Yosua.
"Seperempat jam curhat-curhat itu Putri Candrawathi ke dia, lalu setelah curhat-curhat kurang lebih seperempat jam, itu yang kita tidak tahu apa yang mereka bicarakan, apakah masih menggoda Yosua atau tidak, Yosua menolak kita tidak tahu. Yang tahu itu Kuat Ma'ruf dan Bripka RR sama Bharada E, termasuk asisten rumah tangga karena mereka ikut mendengar dari luar pintu kamar," ucapnya.
Selain itu, Kamaruddin juga menuding Kuat Ma'ruf memprovokasi Putri untuk mengadu ke Ferdy Sambo. Ha ini membuat Putri menelepon suaminya dan melaporkan bahwa Yosua kurang ajar terhadapnya.
"Lalu Ferdy Sambo di Jakarta emosi-emosi mendengar pengaduan istrinya bahwa almarhum kurang ajar tapi Ferdy Sambo tidak bertanya apa kurang ajar, apa perbuatannya," ucap Kamaruddin.
Putri dituding rencanakan pembunuhan Yosua di halaman selanjutnya.
Putri Rencanakan Pembunuhan Yosua
Kamaruddin juga menuding Putri ikut merencanakan pembunuhan ke Yosua. Dia menyebut Ferdy Sambo merancang pembunuhan dengan menggelar rapat di lantai 3 rumah Saguling, Jakarta Selatan.
"Di Saguling mereka rapat di lantai 3, bagaimana cara menghabisi atau melenyapkan almarhum, Putri di situ bergantian bersama Ferdy Sambo bergantian memanggil ajudannya. Ketika rapat di lantai 3 itu ikut juga Kuat Ma'ruf. Jadi Putri, Ferdy Sambo, ada Kuat Ma'ruf juga di sana," katanya.
Selain itu, Kamaruddin menyebut Putri menyiapkan dan memberikan uang kepada para pembunuh Yosua. Dia juga menduga bahwa Putri menyuap sejumlah pihak untuk melancarkan skenario pembunuhan Yosua.
"Menyiapkan uang, memberikan uang juga kepada adik almarhum Rp 5 juta, dia juga menyiapkan uang untuk pembunuh miliar rupiah. Bahkan dia menyuap LPSK dan lembaga-lembaga terkait lainnya," ucapnya.
"Jadi itu makannya saya beralasan Putri itu otaknya (pembunuhan)," imbuhnya.
Simak bantahan Putri di halaman selanjutnya.
Putri Bantah Tudingan
Kuasa hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah membantah dengan tegas tudingan dari Kamaruddin tersebut. Dia meminta Kamaruddin tidak membangun asumsi-asumsi baru selama proses persidangan berjalan.
"Kami sudah membantah tegas pernyataan saudara Kamaruddin tersebut. Kami imbau rekan Kamaruddin memperhatikan fakta objektif dalam perkara ini dan tidak membangun asumsi baru. Kita semua juga tidak ingin ada informasi hoax selama proses persidangan ini," kata Febri secara terpisah.
"Majelis hakim sudah ditunjuk, sebaiknya semua pihak tidak menghakimi sebelum Hakim memutuskan nantinya. Mari hargai kewibawaan dan kehormatan peradilan. Jangan dinodai dengan penghakiman di luar pengadilan," tambahnya.
Terkait dugaan kekerasan seksual di Magelang pada 7 Juli 2022, Febri menyampaikan ada 4 bukti yang mendukung adanya peristiwa kekerasan seksual terhadap Putri. Bukti pertama adalah keterangan korban kekerasan seksual, yaitu terdakwa Putri Candrawathi, yang telah disampaikan dalam BAP pada 26 Agustus 2022.
Bukti kedua, hasil pemeriksaan psikologi forensik Nomor: 056/E/HPPF/APSIFOR/IX/2022 tertanggal 6 September 2022. Bukti ketiga, keterangan ahli yang tertuang dalam BAP psikolog tertanggal 9 September 2022, yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:
- Didapatkan informasi yang konsisten dari Putri Candrawathi dan saksi Ferdy Sambo, menurut Putri Candrawathi telah terjadi kekerasan seksual tersebut merupakan suatu tindakan yang tidak diduga serta tidak dikehendakinya.
- Ditemukan adanya kondisi psikologis yang buruk pada Putri Candrawathi berupa simtom depresi dan reaksi trauma yang akut. Bahwa ditemukan dari integrasi hasil tes tidak ada indikasi ke arah malingering (tidak melebih-lebihkan kondisi psikologis yang dialami).
- Informasi yang disampaikan Putri Candrawathi berkesesuaian dengan indikator keterangan yang kredibel. (Sumber: BAP Dra. Reni Kusumo Wardhani, M.Psi., Psikolog Hal. 18 tertanggal 9 September 2022)
Bukti keempat, bukti petunjuk atau bukti tidak langsung (circumstantial evidence) yang pada pokoknya membuktikan adanya kondisi Putri Candrawathi ditemukan dalam keadaan tidak berdaya di depan kamar mandi lantai 2 rumah Magelang oleh saksi Susi dan saksi Kuat Ma'ruf.