Kronologi 4 Siswi SMP di Palopo Keroyok Teman gegara Iri Korban Pakai iPhone

Kronologi 4 Siswi SMP di Palopo Keroyok Teman gegara Iri Korban Pakai iPhone

Arzad - detikSulsel
Selasa, 18 Okt 2022 23:27 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim
Palopo -

Siswi SMP berinisial SI di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikeroyok oleh empat rekan sekolahnya. Pengeroyokan ini diduga dipicu rasa iri keempat terduga pelaku karena korban memiliki ponsel merk iPhone.

Ayah SI, Kostansyah mengatakan putrinya dikeroyok pada Sabtu (14/10) yang berawal saat korban membuat story menggunakan ponsel iPhone miliknya tersebut. Terduga pelaku lalu memanggil korban ke salah satu lorong di STM atau SMKN 2 Palopo.

"Kan dia (SI) dari sekolah. Dia diajak mereka untuk bicarakan masalahnya, lalu dibawa ke lorong STM," ungkap Kostansyah kepada detikSulsel, Selasa (18/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di lokasi, keempat terduga pelaku mulai berbicara dengan nada kasar kepada korban. Keempat terduga pelaku itu adalah remaja inisial CO (14), ZA (14), AL (14) dan AB (14).

"Di lorong STM itu kan sudah ada mi niat untuk mau begitu (keroyok). Baru datang mi itu kelompok (pelaku) mulai keras-keras bicaranya. Akhirnya ini anak saya melawan mi sehingga terjadilah pengeroyokan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Akibat pengeroyokan tersebut, SI menderita sejumlah luka yang tersebar di beberapa bagian tubuh, di antaranya pada leher hingga punggung. Luku cukup parah berada di bagian tangan, sehingga SI sulit menggerakkan tangannya.

"Leher yang luka, punggung belakang lebam-lebam kemudian tangan kanan tidak bisa bergerak sama bahu kanan," ungkapnya.

Menurut Kostansyah, pengeroyokan terhadap putrinya ini sudah direncanakan. Para terduga pelaku disebutnya menunggu korban kembali masuk sekolah usai beberapa hari tidak masuk karena sakit.

"Menurut anak saya, sudah direncanakan memang, waktu dia baru masuk sekolah setelah sakit, dia (pelaku) bilang mi 'eh ada mi datang'," bebernya.

Kostansyah menuturkan jika anaknya memang kerap jadi korban perlakuan tidak terpuji dari para pelaku. Korban bahkan pernah disembur salah satu pelaku dengan nasi dan pernah juga ditempeleng.

"Ditempeleng waktu hari Jumat, pernah juga katanya disembur mulutnya ini anak-anak pakai nasi di mukanya dan disiram air minum. Bayangkan nasi di mulutnya na semprotkan ki," terangnya.

Dia mengaku heran dengan pengeroyokan yang dilakukan terhadap anaknya hanya karena persoalan kepemilikan iPhone. Padahal menurutnya iPhone tersebut juga jarang digunakan anaknya. Hanya dipakai dalam keadaan penting saja.

"Hp-nya itu kadang-kadang ji dia bawa, biasa kan kalau pulang saya jemput jadi saya telepon kalau tiba ma di sekolahnya. Ini kan anak saya sakit-sakit juga kasihan," jelasnya.

Pihaknya sangat prihatin dengan kasus yang menimpa anaknya. Sehingga dia menyayangkan tindakan pengeroyokan yang dilakukan 4 pelajar tersebut. Menurutnya, pengeroyokan tersebut sudah melampaui batas.

"Anu sekali mi ini, kok bisa yah ada kelompok geng-geng di sekolah begini. Saya tidak bagaimana ji tapi ini kan sudah melampaui batas kurang ajar," imbuhnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akhmad Risal menuturkan keempat pelaku merupakan siswi SMPN 8 Palopo. Para pelaku sudah diamankan. Mereka awalnya saling sindir yang berujung aksi pengeroyokan.

"Pelaku ini semuanya adalah pelajar di SMPN 8 Palopo, motif para pelaku ini ada ketersinggungan dan saling sindir," tuturnya.

Para pelaku telah dimintai keterangan atas perbuatannya. Mereka kini terancam dijerat Undang-undang nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara Subsider pasal 170 ayat 21.

"Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara 3 tahun, Subsider pasal 170 ayat 21," tuturnya.




(tau/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads