Polisi menangkap 4 orang remaja inisial CO (14), ZA (14), AL (14) dan AB (14) karena mengeroyok siswi SMP di Palopo inisial SI. Keempat orang itu mengeroyok SI karena iri korban SI memakai ponsel merek iPhone.
"Pelakunya sudah diamankan," kata Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Akhmad Risal kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
Korban dikeroyok oleh para pelaku di Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Palopo pada Sabtu (14/10). Akibatnya korban mengalami luka di leher hingga punggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya itu kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama di lorong STM (SMKN 2) Palopo oleh 4 orang pelajar kepada korban atas nama SI," katanya.
Risal menuturkan keempat pelaku merupakan siswi SMPN 8 Palopo. Mereka awalnya saling sindir yang berujung aksi pengeroyokan.
"Pelaku ini semuanya adalah pelajar di SMPN 8 Palopo, motif para pelaku ini ada ketersinggungan dan saling sindir," tuturnya.
Saat ini keempat pelaku masih berada di ruangan Unit PPA Polres Palopo untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait aksi pengeroyokan yang dilakukan.
"Untuk sementara kami sudah melakukan pemeriksaan kepada 4 orang saksi yang merupakan terlapor," jelasnya.
Para pelaku terancam dijerat Undang-undang nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara Subsider pasal 170 ayat 21.
"Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara 3 tahun, Subsider pasal 170 ayat 21," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, SI dikeroyok oleh rekan-rekannya itu dan viral di media sosial. Awalnya pelaku diduga berjumlah 5 orang, yang belakangan diketahui jika 1 di antaranya hanya melerai 4 orang melakukan aksi pengeroyokan.
"Awalnya iri, dari awal memang adekku di-bully, katanya ekonomi sulit tapi adekku ma (bikin) story pakai iPhone, iri i," ucap Thami, kakak korban kepada detikSulsel, Selasa (18/10).
Menurut pengakuan SI, adiknya memang kerap mendapatkan penghinaan dari para pelaku. Korban juga selalu dihina karena kurus sehingga dia sempat mempertanyakan obat gemuk kepada sang kakak.
"Nabilangi juga adekku tripleks berjalan (sindir korban) karena kurus. Makanya itu adekku sering tanya obat gemuk dibilangi juga hitam, bahkan di sekolah dilempari makanan bekas dan botol," ungkap Thami.
(hsr/nvl)