Kasus Yosua Versi Pengacara Sambo: Perintah Hajar 'Chard' Berujung Penembakan

Berita Nasional

Kasus Yosua Versi Pengacara Sambo: Perintah Hajar 'Chard' Berujung Penembakan

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 13 Okt 2022 06:45 WIB
Pengacara keluarga Ferdy Sambo (Azhar/detikcom)
Foto: Pengacara keluarga Ferdy Sambo (Azhar/detikcom)
Jakarta -

Pengacara Putri Chandrawathi, Febri Diansyah mengungkap hal baru terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Febri mengklaim Ferdy Sambo saat hari penembakan hanya meminta Richard menghajar Yosua, bukan menembak.

"Memang ada perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan itu perintahnya adalah 'hajar, Chad', namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu," kata Febri dilansir dari detikNews, Rabu (12/10/2022).

Febri Diansyah mengatakan Ferdy Sambo sempat dibuat panik saat Bharada E atau Richard justru menembak Yosua. Menurut Febri, Sambo justru memerintahkan ajudannya memanggil ambulans setelah penembakan terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"FS kemudian panik dan meminta memerintahkan ADC. Jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan memanggil ambulans dan kemudian FS menjemput Ibu Putri dari kamar dengan mendekap wajah bu Putri agar tidak melihat peristiwa dan kemudian memerintahkan RR mengantar Ibu Putri ke rumah Saguling. Ini adalah fase pertama rangkaian peristiwa," tuturnya.

Lebih lanjut Febri menyampaikan perihal awal mula terjadinya penembakan terhadap Yosua itu. Dia mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo sangat emosional kala mendengar pengakuan istrinya, Putri Candrawathi, mengenai peristiwa di Magelang.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, lantas memanggil Richard dan Ricky Rizal secara terpisah di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Febri mengatakan saat itu Richard dan Ricky Rizal melihat kondisi Ferdy Sambo yang emosional dan menangis.

Usai melakukan klarifikasi ke Richard dan Ricky Rizal, Ferdy Sambo disebutnya bersiap menuju tempat main badminton. Namun, kata Febri, saat melewati rumah dinas di Duren Tiga, di mana Putri melakukan isolasi mandiri, Ferdy Sambo berubah pikiran.

"Kemudian FS bersiap menuju lokasi tempat main badminton. Jadi awalnya rencana FS adalah dari rumah Saguling adalah pergi main badminton. Namun kemudian ada lokasi ketiga yaitu di rumah Duren Tiga Ibu Putri melakukan isolasi di kamar. Kemudian FS secara terpisah secara tiba-tiba menyuruh supir untuk mundur sesaat setelah melewati rumah Duren Tiga," kata Febri.

"Jadi pada saat itu FS dari rumah di Saguling adalah pergi badminton namun ketika FS melihat lewat di depan rumah Duren Tiga, sampai lewat beberapa meter jaraknya, dia kemudian memerintahkan sopir untuk berhenti. Meskipun tidak ada rencana pada saat itu ke rumah Duren Tiga," imbuhnya.

Febri melanjutkan Ferdy Sambo kemudian melakukan klarifikasi ke Yosua, yang saat itu berada di rumah Duren Tiga terkait peristiwa di Magelang. Pada momen itulah kemudian peristiwa pembunuhan terjadi.

Seperti diketahui, dalam kasus pembunuhan terhadap Yosua, polisi sudah menetapkan lima tersangka. Berikut daftarnya:

1. Ferdy Sambo
2. Putri Candrawathi
3. Richard Eliezer
4. Ricky Rizal
5. Kuat Ma'ruf




(hmw/ata)

Hide Ads