Bentrok antarwarga di Kei Besar, Maluku Tenggara, Maluku diawali tawuran antarpelajar. Belakangan orang tua (ortu) pelajar tersebut ikut terlibat bentrok meski sempat ada perdamaian di Polsek setempat.
"Memang ada masalah berawal dari tawuran antarpelajar," ujar Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Roem Ohoirat kepada detikcom, Sabtu (8/10/2022).
Roem mengatakan tawuran pelajar terjadi pada Rabu (5/10) dan kedua belah pihak sempat didamaikan di Polsek Kei Besar. Hanya saja pada Kamis (6/10) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sebenarnya sudah diselesaikan di Polsek Kei Besar namun malamnya ini mungkin masih ada yang tidak puas sehingga mereka ke kelompok lain melakukan provokasi akhirnya sama-sama provokasi," katanya.
Bentrokan antarwarga akhirnya pecah pada Jumat (7/10) dini hari. Saat bentrokan, orang tua dari pelajar itu akhirnya ikut saling serang.
"Akhirnya terjadilah perang kelompok desa yang melibatkan orang tua sehingga ada yang beberapa memang luka panah dari kedua belah pihak," ujarnya.
Akibat bentrokan ini 30 warga luka-luka, termasuk beberapa di antaranya menderita luka akibat terkena panah wayer.
"Korban luka yang terdata kemarin itu kurang lebih 30, yang mengalami luka-luka ya, dan luka ringan," katanya.
Kombes Roem membeberkan aparat Polres Maluku Tenggara, Brimob hingga pihak TNI setempat telah diterjunkan ke lokasi. Bentrokan sementara terkendali.
Sedangkan korban luka-luka telah dilarikan ke RSUD Maluku Tenggara. Roem memastikan situasi di lokasi terkendali karena aparat gabungan telah melakukan mediasi dan kedua belah pihak sepakat damai.
"Sudah damai," katanya.
(hmw/sar)