Anak pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) berinisial RM dilaporkan ke polisi terkait dugaan pemerkosaan seorang santriwati berusia 15 tahun. Polisi sudah memanggil terlapor untuk diperiksa.
"Iya benar ada pelaporan kemarin (6/10) dari orang tua teman korban atas dugaan pemerkosaan yang dilakukan anak pimpinan Ponpes, korban ini adalah santri di situ," terang Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya saat dihubungi detikcom, Jumat (7/10/2022).
Dari pengakuan korban, pemerkosaan tersebut terjadi pada bulan Juli 2022 lalu. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya (pemerkosaan) itu dilakukan satu kali pada bulan Juni 2022 lalu, tapi saat ini masih dalam penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti," terangnya.
Yusep membeberkan pihaknya telah memanggil terlapor yang saat ini berada di luar Kalimantan. Polisi juga memintai keterangan saksi-saksi.
"Kami belum menetapkan tersangka, karena terlapor saat ini berada di luar Kalimantan, sembari menunggu terlapor datang kami masih melengkapi dua alat bukti," ungkapnya.
Sementara itu, pelapor orang tua teman korban yang tidak ingin disebut namanya mengatakan laporan ke polisi itu dilakukan usai mendapati korban menangis histeris dan tidak mau pulang dari ponpes.
"Saya sekalian jemput anak teman saya ini. Cuman sempat mengamuk tidak mau pulang. Saat dipaksa mengaku ternyata dia menjadi korban pemerkosaan," tuturnya.
Kepada pelapor, korban bercerita bahwa RM mendekatinya untuk mengajak nonton film. Tetapi dia sempat menolak namun dipaksa. Pada malam harinya korban dibawa ke belakang Ponpes.
"Iya dia (korban) ngakunya di bawa ke belakang Ponpes oleh anak pimpinan Ponpes," tutupnya.
(hsr/hmw)