Kasus pembunuhan sadis pasangan suami istri (pasutri) inisial YA (48) dan F (45) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) masih diselidiki polisi. Pelaku dan motif pembunuhan hingga kini masih menjadi teka-teki.
Kasat Reskrim Polresta Palangkaraya, Kompol Ronny Marthius Nababan mengaku masih mencari dan mendalami motif pria bertelanjang bulat yang diduga kuat sebagai pelaku. Sosok pria misterius yang sempat dilihat anak korban inisial MY (17) sambil membawa parang keluar dari kamar korban.
"Motif pelaku (tidak menggunakan pakaian) masih kami dalami," ucap Ronny saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (25/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Reskrim Polresta Palangkaraya pun sudah mendatangi kembali lokasi kejadian pada Minggu (25/9). Harapannya, penyidik bisa mendapatkan petunjuk lainnya.
"Ini kami masih di lokasi kejadian melakukan olah TKP lanjutan, mencari barang bukti baru, dan petunjuk tambahan," bebernya.
Sebanyak 8 orang saksi sudah diperiksa. Namun Ronny mengaku masih kekurangan petunjuk lantaran tidak ada CCTV di sekitar lokasi.
"Ada 8 saksi, itu teman korban, keluarga, yang sebelum kejadian datang ke TKP, dan tetangga yang tinggal dekat rumah," ujarnya.
Diketahui pasutri YA dan F ditemukan tewas di kediamannya di Jalan Cempaka, Kelurahan Langkai, Palangkaraya, Kalteng pada Jumat malam (23/9) lalu. Saat ditemukan kedua korban total menderita 24 luka bacok di sekujur tubuhnya, yakni YA 13 luka bacok sedangkan F 11 tusukan.
"Terkait kasus ini, kita masih berupaya mengungkap kasusnya," kata Kapolresta Palangkaraya, Kombes Budi Santosa, Minggu (25/9).
Selain melakukan pemeriksaan terhadap saksi, penyidik juga masih mengumpulkan alat bukti lainnya. Termasuk memeriksa handphone kedua korban.
"Berdasarkan keterangan saksi dan kita juga mengupayakan dari alat bukti yang lain, dimana disana juga ada handphone dari kedua korban, sudah kita amankan," tambahnya.
Polisi Tegaskan Bukan Kasus Perampokan
Sejauh ini, polisi belum menemukan titik terang yang mengarah kepada pelaku. Penyidik baru bisa menyimpulkan jika kasus ini bukan perampokan.
"Bukan (perampokan), karena tidak ada yang hilang, termasuk cincin dan kalung di tubuh almarhum sudah kami kembalikan ke pihak keluarga," terangnya.
Budi menuturkan, pihaknya juga masih menyelidiki sosok pria telanjang bulat yang sempat dilihat anak korban inisial MY (17). Sosok misterius yang dilihat MY menenteng sebilah golok keluar dari kamar ayahnya.
"Awalnya dia (MY) mendengar dari kamarnya ada suara di banting di kamar bapaknya, kemudian dia keluar, dia melihat bayangan di kamar pintu bapaknya dan dia lari ke arah pintu dapur, sambil lihat lagi ke belakang, dia melihat sosok laki-laki bertelanjang bulat menenteng parang," urai Budi.
MY yang ketakutan lalu mencari bantuan ke tetangga hingga menghubungi polisi. Polisi yang menerima laporan pun langsung menuju ke TKP di kediaman korban.
"Setelah dari situ kepolisian datang mendatangi TKP, bapaknya sudah meninggal di kamarnya, dan ibunya juga sudah meninggal di kamarnya," imbuhnya.
(sar/asm)