Robert Bonosusatya membantah tudingan Indonesia Police Watch (IPW) terkait penyediaan private jet untuk Brigjen Hendra Kurniawan saat ke Jambi menemui keluarga Brigadir J. Sebelumnya IPW menyebutkan ada dua orang sipil yang terlibat termasuk Robert.
"Tidak benar itu, tidak benar sama sekali. Bukan saya, mana ada saya jet pribadi," kata Robert saat dikonfirmasi seperti dilansir dari detikNews, Selasa (20/9/2022).
Robert mengakui sudah lama mengenal Brigjen Hendra yang merupakan mantan Karo Paminal Divpropam Polri. Mereka saling berkomunikasi sejak 5 atau 6 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hendra kenal dari zaman dahulu. Sudah lama sekali saya kontak dia sejak 5 atau 6 tahun. Waktu itu dia masih AKBP," katanya.
Permintaan IPW Polri Usut Privat Jet Brigjen Hendra
IPW meminta tim khusus Polri mengusut privat jet yang digunakan Brigjen Hendra saat menemui keluarga Brigadir Yosua atau Brigadir J di Jambi. Termasuk mengungkap siapa pemilik private jet tersebut.
"IPW meminta tim khusus Polri menjelaskan keterlibatan 2 orang sipil dalam kasus Sambo Konsorsium 303. Sekaligus membongkar peranannya, menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 Triliun oleh PPATK dari judi online," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran pers kepada wartawan dilansir dari detikNews, Senin (19/7).
Diketahui Brigjen Hendra Kurniawan diperintah oleh Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri untuk ke Jambi. Brigjen Hendra diminta menemui keluarga Brigadir Yosua untuk menjelaskan kematian ajudannya itu.
Brigjen Hendra kemudian berangkat ke Jambi menggunakan private jet (yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak adalah milik mafia judi). Brigjen Hendra berangkat ke Jambi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.
"Oleh karenanya, IPW mencium aroma amis keterlibatan dua orang sipil dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303," kata Sugeng.
(hsr/hmw)