Inspektorat Khusus (Itsus) Mabes Polri hari ini tiba di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedatangan Itsus tersebut untuk mengusut polemik terkait penggerebekan Batalyon 120 Makassar.
"Hari ini datang," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Rabu (14/9/2022) malam.
Suartana mengaku belum mengetahui banyak hal dari kehadiran Itsus di Makassar. Namun dia membenarkan kedatangan Itsus Mabes Polri untuk melakukan investigasi terkait penggerebekan Batalyon 120 Makassar yang ramai oleh pemberitaan media massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (terkait Batalyon 120), dalam rangka menginvestigasi berita yang di media itu," kata Kombes Suartana.
Penggerebekan markas Batalyon 120 Makassar di Jalan 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Makassar pada Minggu (11/9) dini hari menimbulkan polemik di institusi kepolisian.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah karena Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto mencopot Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal usai Batalyon 120 digerebek. Sempat heboh bahwa Iptu Faizal dicopot karena menggerebek Batalyon 120.
Namun kabar itu ditepis Kombes Budi. Iptu Faizal juga sempat memberikan klarifikasi bahwa penggerebekan itu tidak tepat.
Sorotan juga mengarah ke Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. Pasalnya Batalyon 120 merupakan organisasi bentukan Pemkot Makassar pada Maret 2022.
![]() |
Danny dan Kombes Budi kemudian sama-sama memberikan klarifikasi pada Selasa (13/9) bahwa Batalyon 120 Makassar merupakan organisasi yang merangkul kriminalitas jalanan yang mau berubah yang ditandai dengan penyerahan senjata tajam seperti busur panah hingga parang mereka secara sukarela.
Senjata tajam tersebut kemudian akan diserahkan ke Polrestabes Makassar. Danny sempat mengklaim bahwa Batalyon 120 Makassar sudah 5 kali melakukan penyerahan.
Simak di halaman selanjutnya: Peristiwa di malam Penggerebekan Batalyon 120 Makassar...
Penggerebekan Batalyon 120 Makassar
Seperti diketahui, polisi sebelumnya melakukan penggerebekan di markas Batalyon 120 Makassar yang mana 48 orang sempat diamankan polisi beserta sejumlah senjata tajam.
"Itu anak-anak adalah anak-anak yang sudah terdaftar dalam binaan Batalyon 120. Semuanya adalah anak-anak yang telah dirangkul oleh Batalyon 120 termasuk anak-anak geng motor," kata Kapolsek Tallo Kompol Badollahi saat dikonfirmasi, Minggu (11/9).
Penggerebekan markas Batalyon di Jalan Korban 40.000 Jiwa itu dilakukan Tim Thunder Samapta Polda Sulsel pada Minggu (11/9) pukul 02.30 Wita. Dalam penggerebekan itu, polisi sempat mengamankan 48 orang dan 20 unit sepeda motor.
Saat penggerebekan, polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam seperti 164 anak busur panah, 3 ketapel, 4 bilah parang, dan 1 senjata api rakitan jenis papporo. Selain itu, ditemukan juga 38 botol miras kosong di lokasi penggerebekan.
![]() |
Badollahi menjelaskan, 48 orang yang diamankan merupakan anak-anak yang sengaja dikumpulkan Batalyon 120 untuk diberikan pembinaan. Sementara barang-barang yang ditemukan disebut merupakan hasil sitaan dari anak binaan untuk dimusnahkan.
"Dia mengumpulkan senjata tajam dari mereka (anak binaan), dikumpulkan di sekretariat Batalyon 120 lalu akan diserahkan ke kepolisian untuk dimusnahkan," terang Badollahi.
"Jadi ini warga binaan yang cukup banyak ribuan ini anak anak rekrutannya. Busur-busur itu adalah bagian dari setoran anak-anak ini. Busurnya inilah yang diserahkan ke Bataliyon 120, makanya disimpan lah dalam suatu baskom (di markas). Disimpan dengan tujuan untuk dimusnahkan, termasuk itu ada botol miras itu bagian daripada barang yang akan dimusnahkan oleh anak Batalyon, tentunya kordinasi dengan kepolisian," sambungnya.
Simak Video "Danny Pomanto Dedikasi 'Anak Lorong' Untuk Kota Makassar"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)