"Sekarang posisi terakhir kan baru 4 jenazah (yang telah ditemukan). Itu maksudnya 4 potongan badan yang sudah kita temukan," ujar Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra saat berbincang dengan detikcom, Minggu (4/9/2022).
"Tapi untuk potongan kepala semuanya belum kita dapat, untuk potongan kaki semuanya juga belum kita dapat," sambungnya.
Menurut Putra, para pelaku awalnya membunuh korban di sebuah tanah kosong di Jalan Budi Utomo, Mimika, Papua, Senin (22/8). Kemudian para korban dibawa ke TKP kedua untuk dilakukan mutilasi.
Kepada petugas, pelaku mengakui mereka memisahkan antara potongan kepala dan bagian kaki korban khususnya lutut ke bawah pada karung terpisah. Kemudian potongan badan dari keempat korban dikumpulkan ke dalam satu karung yang sama.
"Badan masih dijadikan dalam 1 karung, sekarang posisinya sudah ketemu 4 potongan badan," tuturnya.
Transaksi Senjata Api Palsu
AKBP Putra mengatakan pembunuhan sadis ini berawal saat para pelaku dan korban yang sepakat melakukan transaksi senjata api. Korban bertindak sebagai calon pembeli, sementara para pelaku adalah penjual.
Saat transaksi dilakukan, korban menyadari bahwa senjata api yang mereka beli dari para pelaku palsu. Putra mengatakan senjata api yang dijual pelaku merupakan potongan besi dan pipa yang didesain sedemikian rupa menyerupai senjata api.
Karena hal itu keempat korban marah dan sempat melakukan penganiayaan. Akibatnya mereka dibunuh hingga dimutilasi.
"Pada saat di TKP saat transaksi yang mereka sepakati akhirnya korban ini melakukan penganiayaan. Di situ sampai dibunuh lah para korban di situ," katanya.
(hmw/asm)