Peran ART Siram Darah Brigadir Yosua yang Berceceran di Rumah Dinas Sambo

Berita Nasional

Peran ART Siram Darah Brigadir Yosua yang Berceceran di Rumah Dinas Sambo

Tim detikX - detikSulsel
Senin, 29 Agu 2022 19:10 WIB
5 Perkembangan Kasus Ferdy Sambo Terbaru
Foto: Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Seorang asisten rumah tangga (ART) dari Irjen Ferdy Sambo terungkap mendadak menyiram darah Brigadir Yosua alias Brigadir J yang berceceran di rumah dinas Sambo. Sang ART yang tak disebutkan namanya itu mengaku melakukan hal tersebut karena diperintahkan oleh Sambo.

Tindakan ART tersebut terungkap dari cerita para saksi dan Sambo dalam sidang pelanggaran kode etik Polri di gedung TCCN, Jakarta, Kamis (25/8/) yang diperoleh detikX secara ekslusif. Dari situ terungkap bagaimana Sambo membuat perintah untuk menutupi kejadian sebenarnya terkait pembunuhan yang ia lakukan terhadap Brigadir J di rumah dinasnya.

Dalam sidang tersebut, diceritakan proses awal penanganan kasus pembunuhan Brigadir Yosua di kepolisian. Ini menggenapi peristiwa dari hari-hari yang hilang, sejak waktu pembunuhan hingga rilis pers yang dilakukan Senin, 11 Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai keterangan para saksi di sidang kode etik, setelah Sambo membunuh Brigadir Yosua pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.30 WIB, ia menghampiri Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit sebagai orang pertama yang hadir di TKP.

Sambo kemudian menceritakan skenario yang dia buat sebelumnya kepada Ridwan. Dia mengatakan telah terjadi baku tembak antara dua ajudannya, yaitu yaitu Brigadir Yosua dan Baharada Richard Eliezer. Selanjutnya, Sambo memerintahkan Ridwan beserta anak buahnya untuk melakukan olah TKP secara senyap.

ADVERTISEMENT

"Tidak usah ramai-ramai karena akan mengundang perhatian masyarakat," kata Sambo sebagaimana diceritakan ulang Ridwan dalam sidang kode etik pada Jumat (26/8).

Saat proses olah TKP masih berjalan, sejumlah kolega Sambo dari kepolisian turut hadir di lokasi. Mereka adalah Karo Provos Brigjen Benny Ali, Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Sambo kemudian secara khusus memerintahkan kepada Benny dan Hendra agar penanganan kasus ini ditangani oleh tim Provos Mabes Polri saja. Sambo menyebut kasus tersebut perlu ditangani oleh tim Provos terlebih dahulu lantaran peristiwa itu melibatkan dua anggota kepolisian.

Benny kemudian mengikuti arahan dari Sambo, dia meminta penyidik untuk menyerahkan seluruh barang bukti dan saksi kepada tim Provos. Setelah itu, tim Provos kemudian membawa sejumlah barang bukti yang terdiri dari 10 selongsong peluru, 3 proyektil, 4 serpihan peluru, 1 pucuk senjata HS-9, 9 peluru HS-9, 1 pucuk senjata Glock-17, dan 12 peluru Glock-17 ke kantor Provos.

Para saksi yang berada di TKP, yaitu Kuat Ma'ruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer juga ditangani oleh tim Provor. Ketiganya kemudian diperiksa oleh anggota Biro Paminal di bawah Brigjen Hendra Kurniawan.

"(Barang bukti) tidak dibuatkan berita acara serah terima antara penyidik ke anggota Provos di Propam Polri," tutur Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri selaku Ketua Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang menyidangkan Sambo hari itu.

Setelah proses oleh TKP selesai sekitar pukul 19.15-19.30 WIB, ambulans pun datang untuk mengangkut jenazah Brigadir Yosua ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur. Orang yang berperan dalam mendatangkan ambulans tersebut adalah Kabag Gakkum Roprovos Divpropam Kombes Susanto.

Dalam sidang etik terhadap Ferdy Sambo yang digelar pada Jumat (26/8) lalu, Susanto mengaku memanggil ambulans tersebut atas perintah dari Sambo. Dia juga diperintahkan mengawal jenazah Brigadir Yosua ke RS Kramat Jati.

Usai jenazah Brigadir J diangkut, saat itulah ART di rumah dinas Sambo secara tiba-tiba menyiram darah yang ada di TKP dengan seember air. Kombes Budhi Herdi yang menyaksikan hal tersebut kemudian menanyakan siapa orang yang memerintah ART itu untuk menyiram darah di TKP.

"Perintah Bapak (Ferdy Sambo)," tutur ART itu kepada Budhi.




(urw/hmw)

Hide Ads