Berkas perkara, NM (29) dan (30), sejoli aborsi 7 janin selama 10 tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam proses P21 di Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar. Berkas perkara yang dilimpahkan penyidik tengah diteliti jaksa.
"Untuk kasus 7 janin sedang dalam proses P21 berkas perkaranya," kata Kasi Intel Kejari Makassar, Andi Alamsyah saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (26/8).
Berkas perkara NM dan SM diserahkan oleh penyidik Polrestabes Makassar ke Kejari Makassar sejak Selasa (16/8) lalu. Jaksa yang ditunjuk dalam kasus ini disebut masih sedang meneliti berkas perkara.
Selanjutnya jika sudah dinyatakan lengkap maka pihak Kejari Makassar akan menaikkan status perkara ini menjadi P21 atau tahap penyerahan barang bukti dan tersangka dari kepolisian ke kejaksaan.
"Insyaallah dalam waktu dekat (P21)," jawab Alamsyah saat ditanya terkait jadwal P21 dilakukan pihaknya.
Diketahui, berkas perkara kasus ini telah dilimpahkan ke Kejari Makassar tapi dikembalikan jaksa karena hasil tes DNA tersangka dan 7 janin tak disertakan. Namun setelah hasil tes DNA keluar, penyidik Polrestabes Makassar kemudian mengirim kembali berkas perkaranya ke jaksa.
Sebelumnya Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak mengatakan hasil tes DNA 7 janin dengan kedua tersangka menunjukkan ada kecocokan. Sehingga pihaknya memastikan 7 janin tersebut merupakan hasil hubungan gelap kedua tersangka.
"Hasil DNA yang diambil dari tersangka perempuan maupun tersangka laki-laki identik (sama) dengan 7 sampel DNA janin itu," kata Reonald sebelumnya.
Hasil tes DNA dua sejoli itu diterima penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar dari pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Senin (8/8) lalu. Sementara pengambilan sampel DNA berlangsung bulan Juni 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum diserahkan ke kejaksaan, Reonald pada saat itu akan memeriksa ulang SM yang mengaku hanya ada 4 janin yang disimpan bersama NM selama 10 tahun di kamar kosnya. Sementara 3 janin lainnya tak diakui SM.
"Kita konfrontir keterangan itu, bahwa ini 7 identik. Karena si laki-laki mengelak, tapi kita tidak tahu hasil pemeriksaan selanjutnya (mengaku atau tidak)," pungkasnya.
(hsr/sar)