Sebanyak 4 oknum polisi yang bertugas di Polsek Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga terlibat dalam peristiwa pemukulan terhadap tahanan terduga pelaku penganiayaan. Insiden itu mengakibatkan Kanit Reskrim Polsek Bone-bone dicopot dari jabatannya.
"Sementara ini ada 4 anggota yang diperiksa dengan bobot yang berbeda," kata Kapolres Luwu Utara, AKBP Galih Indragiri kepada wartawan, Senin (22/8/2022).
Dia menjelaskan, dari 4 oknum polisi yang diperiksa, 1 di antaranya yang melakukan pemukulan langsung. Sementara 1 personel membawa terduga pelaku dan membiarkan terjadinya pemukulan, dan 2 anggota lainnya menyaksikan tanpa ikut melerai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan hanya anggota yang melakukan penganiayaan tersebut, anggota yang membawa ini (terduga pelaku), Kanit Reskrim, membiarkan tersangka tersebut dipukuli, ini kita langsung periksa, kita juga copot dan kita lokasikan ke Polres," urai dia.
Sementara dua personel lainnya yang menyaksikan pemukulan tersebut dikenakan sanksi disiplin meski dirinya tidak menjelaskan detail sanksi yang dimaksud.
"Untuk anggota yang tahu tetapi tidak melarang kita disiplinkan," tutur Galih.
Sementara oknum polisi yang melakukan pemukulan dikatakan hingga kini masih diperiksa pihak Propam. Kasus ini masih didalami.
Galih menjelaskan, permasalahan awal penyebab oknum polisi melakukan aksi pemukulan tersebut, dikarenakan pelaku yang diamankan oleh Polsek Bone-bone terlibat perkelahian antar remaja.
"Kasus yang dilaporkan masalah penganiayaan yang dilatarbelakangi perkelahian antar remaja. Kemarin mereka bersepakat berdamai menyelesaikan secara kekeluargaan," terangnya.
Pelaku diduga telah meresahkan masyarakat sekitar dan juga para pelajar di salah satu sekolah di Luwu Utara dengan ulahnya.
"Anak yang dipukuli itu oleh anggota, informasi dari masyarakat yang lain sudah meresahkan masyarakat ataupun anak-anak di SMAN 4 (Luwu Utara)," pungkas Galih.
Viral di Media Sosial
Aksi pemukulan oknum polisi tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 17.00 Wita pada Selasa (16/8). Insiden ini sempat viral di media sosial (medsos).
Dalam video yang beredar, pemukulan kepada terduga pelaku penganiayaan yang baru saja diamankan. Dalam video yang beredar, tampak 2 orang polisi datang membawa salah seorang pelaku perkelahian sesama pelajar.
Seorang polisi menggunakan atribut lengkap kemudian melayangkan beberapa pukulan ke pelaku penganiayaan yang baru saja diamankan. Sementara 2 orang lainnya tampak hanya menyaksikan oknum polisi tersebut melakukan pemukulan.
"Kejadiannya sore hari, malamnya langsung kita ambil tindakan dan kita tempatkan di penempatan khusus kepada anggota yang melakukan penganiayaan," ungkap Kapolres Luwu Utara, AKBP Galih Indragiri.
Galih menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut dan akan menindak lanjuti hal demikian. Tak hanya itu, Galih juga menegaskan akan menindak tegas anggota yang kedapatan melakukan hal serupa.
"Kalau saya selaku Kapolres apa yang dilakukan anggota itu salah dan saya akan menindak anggota tersebut. Kami melakukan tindakan yang tegas terhadap anggota-anggota yang melakukan hal tersebut," tegas Galih.
(sar/nvl)