Dilansir dari detikX, awalnya Putri beserta ajudan seperti Brigadir Yoshua, Bharada E dan Ricky serta asisten rumah tangga inisial S bertolak dari Magelang, Jawa Tengah menuju ke Jakarta. Rombongan Putri tiba di rumah pribadi Sambo pada pukul 15.40 WIB Jumat (8/7).
Putri kemudian memasuki rumah mengenakan sweater hijau dengan setelan celana legging hitam, disusul para pekerja rumah tangga serta pada ajudan: Richard, Ricky, dan Yoshua, yang menurunkan tas dan membawanya masuk dari mobil. Selanjutnya Putri menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) di lantai satu. Setelah itu, Putri diketahui menemui suaminya.
Sebagaimana dalam rekaman CCTV yang diterima Komnas HAM, terlihat Sambo dan Putri terlibat percakapan yang sangat mempengaruhi tindakan keji untuk membunuh Yoshua. Namun belum diketahui dialog Sambo dan Putri yang disebut-sebut sangat mempengaruhi pembunuhan Yoshua tersebut.
"Dalam rekaman yang kami dapatkan dari kurang lebih satu jam, yang kita juga tadi tanyakan apa yang terjadi dalam peristiwa itu. Dan ternyata memang ada komunikasi antara Sambo dan Ibu Sambo, sehingga memang mempengaruhi, sangat mempengaruhi, peristiwa yang ada di TKP (rumah dinas Duren Tiga)," kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam pekan lalu.
Kemudian pada pukul 15.49 WIB, dalam rekaman CCTV, terlihat Yoshua terlihat menurunkan tas yang bermuatan pakaian dari mobil menuju ke dalam rumah. Setelahnya, CCTV juga masih memperlihatkan Yosua dan Richard melakukan tes PCR di lantai satu hingga keduanya keluar dari dalam rumah Sambo.
Pada sela waktu ini, Sambo memanggil Ricky. Sambo memintanya mengeksekusi Yoshua, tapi Ricky tak bersedia. Sambo akhirnya memanggil Richard. Berbeda dengan Ricky, tanpa menanyakan kesediaan Richard, eks pemimpin Satgassus Merah Putih Polri itu kontan memerintahkan membunuh Yoshua, kawan dekatnya sendiri.
"Waktu pemanggilan itu, klien kami memang orang terakhir yang dipanggil (oleh Sambo)," kata Ronny Talapessy, pengacara Richard yang baru.
Pada pukul 16.31 WIB, Yoshua masih melakukan panggilan telepon via WhatsApp dengan Vera, "Bentar ya, Dek. Nanti Abang telepon lagi," tutup Yoshua.
Dalam panggilan telepon itu, menurut Vera, terdengar Yoshua sedang bersenda gurau dengan ajudan lainnya. Ini senada dengan temuan Ketua Komnas HAM Taufan Damanik, ketika itu para ajudan memang sedang bersantai di depan rumah pribadi Sambo.
Sekitar 30 menit kemudian, rombongan Putri meninggalkan rumah pribadi di Jalan Saguling III menuju rumah dinas di Duren Tiga, yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer. Kali ini asisten rumah tangga yang berinisial S tidak ikut. Rekaman CCTV memperlihatkan mereka tiba di rumah dinas pada pukul 17.09 WIB.
Berdasarkan sumber detikX yang mengetahui BAP terbaru Richard, Yoshua, yang sedang berada di pekarangan, kemudian dipanggil Sambo. Ini senada dengan keterangan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Jumat, 12 Agustus 2022.
"Semua saksi kejadian menyatakan Brigadir Yoshua (almarhum) tidak berada di dalam rumah, tapi di taman pekarangan depan rumah. Almarhum J masuk saat dipanggil ke dalam oleh FS," kata Agus.
Ketika Yoshua memasuki rumah, terlihat Sambo sudah bersama Kuat, Ricky, dan Richard. Sedangkan Putri berada di kamar rumah dinas Sambo tersebut.
Sambo kemudian memerintahkan Yoshua berlutut dan melipatkan kedua tangannya di belakang kepala. Sambo kemudian berteriak, memberi komando Richard untuk menembak, "Tembak, tembak, tembak!"
Dari jarak sekitar 2 meter, Richard melepaskan tembakan dari pistol Glock 17 miliknya. Tubuh Yoshua kemudian tersungkur. Kaus putih yang dikenakannya bersimbah darah.
Setelah mengeksekusi Yoshua, menurut keterangan Richard ke eks tim pengacaranya, Sambo, yang mengenakan sarung tangan berwarna hitam, menembaki tembok menggunakan pistol HS-9 milik Yoshua. Temuan ini senada dengan keterangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
(hmw/hmw)