Secarik Surat Duka Bharada E untuk Mendiang Bang Yos, Sapaan Brigadir J

Berita Nasional

Secarik Surat Duka Bharada E untuk Mendiang Bang Yos, Sapaan Brigadir J

Tim detikX - detikSulsel
Rabu, 10 Agu 2022 08:33 WIB
Apa Arti Justice Collaborator? Permohonan Bharada E Siap Jadi JC
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiang mengungkapkan rasa dukanya kepada mendiang Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Rasa duka cita itu disampaikan melalui secarik kertas atas kematian Bang Yos, sapaan Bharada E untuk Brigadir J.

Dilansir dari detikX, surat itu sebagai bentuk kegelisahan Bharada E atas kasus yang menjeratnya. Melalui surat yang ditulis tangan tersebut, Eliezer mengutarakan rasa bela sungkawa kepada keluarga Brigadir J.

"Saya Bharada E mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian ini. Buat Bapak, Ibu dan Reza (keluarga Brigadir J), sekali lagi saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya," tulis Bharada E.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam secarik kertas itu, Bharada E turut mendoakan keluarga Brigadir J diberi kekuatan. Di akhir suratnya, Bharada E membubuhkan tanda tangannya.

"Tuhan Yesus selalu menguatkan Bapak, Ibu, Reza serta keluarga Bang Yos," tulis Bharada E di akhir suratnya.

ADVERTISEMENT
Salah satu surat yang ditulis Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu ketika mendekam di ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri, Minggu (7/8/2022). (Foto : Deolipa Yumara/Pengacara Bharada E)Foto: Salah satu surat yang ditulis Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu ketika mendekam di ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri, Minggu (7/8/2022). Foto : Deolipa Yumara/Pengacara Bharada E

Kegelisahan Tertuang di Surat Pengakuan

Surat penyampaian duka tersebut merupakan salah satu surat yang ditulis Bharada E di tengah kegelisahannya menghadapi kasus pembunuhan Yoshua. Dalam suratnya yang lain, Eliezer juga membuat surat pengakuan terkait kematian rekannya Brigadir J.

Kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara menceritakan hal ini. Bersama pengacaranya yang lain, Muhammad Boerhanuddin, saat itu hanya bisa memberikan semangat kepada Bharada E.

Kegelisahan yang dialami Bharade E ini, di tengah rentetan pemeriksaan yang dijalaninya dengan status tersangka atas kasus pembunuhan Yoshua. Dua kuasa hukumnya saat itu turut mengajak Bharada E berdoa dan memasrahkan diri kepada Tuhan.

Deolipa mengatakan kondisi Eliezer pada intinya sudah tak mampu lagi memendam informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, ketika rekannya, Yosua, meninggal dunia di rumah dinas bosnya, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

"Dia berada di bawah tekanan, kemudian dia membuat surat itu," kata Deolipa kepada reporter detikX, Minggu (7/8/2022).

Beredar kabar, dalam surat itu, Eliezer mengungkap peristiwa pembunuhan Brigadir J saat dirinya berada di rumah dinas bosnya, Irjen Ferdy Sambo. Awalnya, Brigadir E mengetahui ada yang tidak biasa di lantai satu.

Eliezer yang curiga dan penasaran, kemudian menuju tangga. Dari tangga, dia melihat Yoshua sudah terkapar bersimbah darah.

Di dekat Brigadir J, Eliezer melihat Ferdy Sambo, sedang berdiri sambil memegang pistol di dekat Yoshua.

Kuasa hukum Bharada E Deolipa tidak membantah kabar itu. Hanya saja dirinya tidak memberi penjelasan lebih jauh terkait isi surat kliennya.

"Ya, begitu," ucap Deolipa saat dikonfirmasi kebenaran surat pengakuan Bharada E tersebut.

"Itu wilayah penyidikan. Sudah menjadi alat bukti," sambung dia.

Deolipa melanjutkan, selepas menulis surat itu Bharada E kembali menjalani pemeriksaan. Di hadapan penyidik, Eliezer memberikan surat tersebut sekaligus mengganti seluruh kesaksian sebelumnya yang tertulis dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Eliezer dicecar 60 pertanyaan dalam pemeriksaan tersebut. Kepada penyidik, Bharada E dikatakan tetap mengaku dirinya menembak Yoshua, tetapi ia bukan pelaku tunggal.




(sar/hmw)

Hide Ads