Bharada E sempat disebut sebagai penembak nomor satu dan juga pelatih tembak saat awal penanganan kasus tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Namun penilaian tersebut terkikis oleh temuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang menemukan keterangan sebaliknya.
Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J tewas dengan lima tembakan yang dilepaskan Bharada E.
Sementara itu, Bharada E sama sekali tidak terkena tembakan yang dilepaskan tujuh kali oleh Brigadir J. Polisi saat itu menyebut Bharada E bukan penembak biasa.
Bharada E adalah penembak nomor 1 di Resimen Pelopor Korps Brimob, sehingga piawai memegang senpi. Hal itu diungkap oleh mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.
"Di Resimen Pelopornya, dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1, di Resimen Pelopor. Ini yang kami dapatkan," ujar Kombes Budhi saat jumpa pers di Polres Jaksel, Selasa (12/7).
Budhi saat itu mengatakan Bharada E juga merupakan pelatih di Resimen Pelopor tersebut.
"Jadi kebetulan, sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE, bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue," katanya.
Halaman berikutnya: LPSK Dapat Keterangan Sebaliknya...
(hmw/sar)