Cerita Hasil Penelusuran LPSK Brigadir J Lebih Jago Tembak dari Bharada E

Cerita Hasil Penelusuran LPSK Brigadir J Lebih Jago Tembak dari Bharada E

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 04 Agu 2022 18:25 WIB
Nama Asli Bharada E: Profil dan Fakta tentang Bharada E
Foto: Istimewa
Jakarta -

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkap sejumlah hasil penelusuran timnya terhadap Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. Salah satu hasil penelusuran yang mengejutkan adalah Bharada E tidak lebih jago menembak dibandingkan dengan Brigadir J.

"Informasi itu kami peroleh (Bharada E tak jago tembak). Artinya kalau dibandingkan dengan Yoshua, Yoshua lebih jago tembak," ujar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi, seperti dilansir dari detikNews, Kamis (4/8/2022).

Menurut Edwin, hal ini diperoleh LPSK dari hasil penelusuran dan investigasi terhadap sejumlah narasumber kompeten. Investigasi ini dilakukan dalam rangka untuk mengumpulkan bahan nantinya apakah Bharada E ini bisa mendapatkan perlindungan dari LPSK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan kami dalam proses penelaahan dan investigasi, dalam proses investigasi ini kami himpun informasi dari mana pun. Tentu informasi yang kami himpun (adalah) informasi yang bisa kami percaya sumbernya, kompeten menyampaikannya," jelasnya.

Meski demikian, Edwin mengatakan bukan masalah jago menembak yang menjadi persoalan. Pasalnya Bharada E telah memiliki kompetensi dalam memegang senjata api.

ADVERTISEMENT

"Soal megang pistol kan bukan soal jago nembak, tetapi memenuhi (di antaranya) tes psikologi," imbuhnya.

Lebih lanjut soal insiden di rumah Irjen Ferdy Sambo, Edwin mengungkapkan keterangan Bharada E soal kejadian 'tembak-menembak'

"Ya itu cerita E (ada tembak-menembak). Tapi apakah cerita itu, ini LPSK itu tidak mau masuk ke dalam peristiwanya. Kenapa? Karena yang diceritakan E juga belum tentu kebenaran, gitu. Yang disampaikan oleh E bahwa dia nembak, tetapi apakah benar dia nembak kan kita belum tahu sebenarnya," jelasnya.

Edwin kemudian meminta agar diksi 'tembak-menembak' tidak digunakan sebelum terungkap kebenaran peristiwanya seperti apa.

"Kalau bisa jangan gunakan diksi 'tembak-menembak' sebelum terungkap kebenarannya seperti apa," tuturnya.




(hmw/sar)

Hide Ads