Istri Kades Lompoloang, Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Masnaini (53) mengaku dianiaya tetangganya inisial DM gara-gara persoalan majelis taklim di pesta pernikahan. Dia akhirnya melaporkan sang tetangga ke polisi.
"Pelaku (terlapor) dan korban (pelapor) satu kecamatan. Cuma bertetangga desa," kata Kuasa Hukum Masnaini, Firmansyah kepada detikSulsel Rabu (3/8/2022).
Dugaan penganiayaan terhadap Masnaini terjadi di Desa Lompoloang, Kecamatan Pitumpanua, Sabtu (23/7) lalu. Korban melaporkannya ke pihak berwajib 3 hari kemudian dengan nomor polisi STTLP/387/VIII/2022/SPKT/RES WAJO/POLDA SULSEL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan penganiayaan awalnya bermula dengan ada pesta pernikahan di Desa Lompoloang. Saat itu DM tiba-tiba datang dan mengamuk di acara tersebut sehingga tamu undangan lari dan pesta pernikahan tidak dilanjutkan.
"Klien saya (Masnaini) yang melihat kejadian tersebut mencoba menghentikan (terlapor) namun hal tersebut tidak ditanggapi. Justru (terlapor) memukul Masniani berkali-kali dengan papan kayu berukuran satu meter," bebernya.
DM dituding mempermasalahkan tidak ada selawatan dalam pernikahan tersebut. Padahal selawat ditiadakan karena kesepakatan dari pihak keluarga yang menggelar pesta pernikahan.
"Selawatan ini dilakukan pada saat ada acara pengantin. Namun ada dua majelis taklim yang muncul, kelompok dari PKK Desa Lompoloang, dan ada kelompok lain. Keduanya datang bersamaan. Makanya dibuat kesepakatan sekalian tidak ada yang ditampilkan, di situlah marah pelaku," sebutnya.
Direktur LBH Pers Makassar ini mengatakan terlapor DM merupakan tokoh masyarakat di Kecamatan Pitumpanua. Bahkan disebut-sebut lawan politik Kepala Desa Lompoloang atau suami korban saat Pilkades 2021 lalu.
"Lawan politiknya Pak Desa dulu adalah orangnya (terlapor). Sehingga imbasnya masuk sampai ke selawatan yang akan dilakukan pada saat acara pernikahan dulu," sebutnya.
"Kasus ini kami dampingi kemarin melapor ke Polres Wajo. Setelah itu kami lanjutkan ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Wajo," sambung Firmansyah.
(sar/hmw)