Kopda Muslimin, oknum TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah yang mengirim pembunuh bayaran kepada istrinya terungkap meminta agar korban ditembak pada bagian kepalanya. Tapi perintah dari Kopda Muslimin itu tidak dilakukan oleh eksekutor penembakan dengan alasan tidak tega kepada korban.
Dilansir dari detikJateng, eksekutor bernama Sugiono (34) alias Babi yang dibayar oleh Kopda Muslimin agar membunuh istrinya itu mengaku takut sehingga hanya menembak perut korban berinisial RW (34).
"Perintah nembak kepala tapi saya tidak mau. Suruh habisin, di kepala. Nggak tega," ujar Babi di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksekutor itu juga mengungkap perintah khusus Kopda Muslimin bahwa jangan sampai tembakan mengenai anak korban. Babi diminta fokus menghabisi nyawa istri Kopda Muslimin seorang.
"Jangan sampai kena anaknya pokoknya langsung pas kena kepalanya," ujarnya.
Sementara itu, tersangka lainnya yang bernama Agus alias Gondrong mengaku bahwa pada saat kejadian, Senin (18/7) lalu, sebenarnya mereka mau mengambil uang muka atau DP. Tetapi Kopda Muslimin kemudian meminta agar istrinya langsung dieksekusi.
"Pagi itu sebelum kejadian, kita berangkat, Babi ngomong mau ambil DP. Dekat masjid gede. Entah kenapa setelah di situ rencana berubah, ada eksekusi. Tadinya mau ambil DP," ujar Agus.
"Waktu nongkrong di gapura depan ada acara eksekusi. Yang perintahkan Bang Mus (Kopda Muslimin). Saya pikir DP udah dikasih. Ternyata belum," imbuhnya.
Diketahui, kesaksian itu disampaikan tersangka saat polisi dan TNI melakukan pencocokan keterangan dengan barang bukti digital yang diperoleh kepolisian. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan hal itu untuk kepentingan pendalaman.
"Kegiatan hari ini itu me-match antara keterangan tersangka dengan alat bukti digital. Kenapa terjadi, mengapa menunggu di perempatan, penembakan, proses pembayaran dan perkenalan. Kita sinkronkan. Ini kepentingan penyidikan," ujar Irwan.
Sebelumnya, penembakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tanggal 18 Juli 2022 lalu ketika korban pulang bersama anaknya mengendarai motor. Di depan rumah korban di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Kota Semarang, korban ditembak dua kali. Pelaku langsung kabur.
Korban terluka di bagian perut kemudian dibawa ke rumah sakit. Beruntung putrinya tidak terluka dan saat ini dalam pendampingan oleh berbagai pihak. Pendampingan dilakukan terhadap tiga anak korban dan juga istri Kopda Muslimin.
(hmw/asm)