Kronologi Penembakan Istri TNI di Semarang yang Diotaki Suami Sendiri

Berita Nasional

Kronologi Penembakan Istri TNI di Semarang yang Diotaki Suami Sendiri

Tim detikJateng - detikSulsel
Senin, 25 Jul 2022 12:39 WIB
Kasus penembakan istri TNI di Semarang, Jawa Tengah telah memasuki babak baru. Korban kini mendapat perawatan di rumah sakit dan dijaga ketat oleh TNI-Polri.
Foto: Afzal Nur Iman
Semarang -

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi mengungkap kronologi penembakan istri TNI di Banyumanik Semarang didalangi oleh suami korban sendiri, Kopda Muslimin. Oknum prajurit tersebut kini masih dalam pengejaran.

Irjen Ahmad Luthfi mengatakan koran dibuntuti oleh dua eksekutor saat menjemput anaknya. Eksekutor kemudian melepaskan tembakan ke arah korban.

"Dua orang (eksekutor) membuntuti korban saat korban menjemput anaknya, dilakukan eksekutor sebanyak dua kali tembakan. Tembakan pertama disinyalir tidak mematikan," ujar Luthfi dalam jumpa pers, dilansir dari detikJateng, Senin (25/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melepaskan tembakan pertama, eksekutor kemudian kembali ke titik yang disebut sebagai posko di jarak 200 meter dari TKP. Namun, karena disinyalir tidak mematikan, Kopda Muslimin memberi instruksi untuk melepaskan tembakan kedua.

"Lalu dapat instruksi dari suami untuk tembakan kedua. Tembakan pertama tembus, (tembakan) kedua disinyalir bersarang di tubuh korban," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut ada dugaan suami korban terlibat dalam aksi berencana itu. Dugaan ini muncul setelah memeriksa saksi dan bukti elektronik.

"Iya, itu karena kan sudah pemeriksaan bukan hanya saksi, tapi juga dari elektronik dan semuanya mengarah ke sana. Jadi itulah yang kami dapatkan sejauh ini," kata Andika kepada wartawan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Jumat (22/7).

Jenderal Andika Perkasa mengatakan bahwa saat ini keberadaan Kopda Muslimin tidak diketahui. Tim gabungan TNI-Polri kini tengah memburu Kopda M.

"Hanya sekarang kan suami korban ini at large atau lari, dan ini sedang kita cari. Tapi kita tak akan berhenti. Kita sudah memiliki saksi-saksi," jelasnya.




(urw/hmw)

Hide Ads