Seorang guru SMPN 2 Makale Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial Y dilaporkan ke polisi atas tuduhan penganiayaan kepada salah satu muridnya. Polisi kini menangani laporan yang dibuat oleh orang tua siswa tersebut.
"Jadi ada orang tua siswa yang melaporkan guru SMP Negeri 2 Makale setelah melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan terhadap siswanya saat proses pembelajaran," kata Kasat Reskrim Polres Tana Toraja AKP Sayid Ahmad kepada detikSulsel, Rabu (27/7/2022).
Ahmad menjelaskan, dugaan kekerasan terjadi di kelas 9 C SMP Negeri 2 Makale, Kamis (14/7). Insiden itu bermula saat proses pelajaran Matematika seorang siswa berinisial F tidak mendengarkan arahan dari guru Y sehingga membuatnya dianiaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keterangan terlapor, saat pembelajaran berlangsung siswanya ini tidak mendengarkan apa diarahkan. Mungkin itu yang membuat guru Y ini geram dan melakukan kekerasan. Tapi apapun itu, perlakuan kekerasan itu tidak dibenarkan," jelas Ahmad.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan mengenai kekerasan terhadap peserta didik yang dilakukan oknum guru tersebut. Menurut Ahmad, beberapa saksi, korban, dan terlapor sementara menjalani proses pemeriksaan di Polres Tana Toraja.
"Ini masih penyelidikan. Korban sudah dimintai keterangan, saksi, dan terlapor juga. Pastinya kalau ada laporan kita akan tindaki," ujarnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Makale, Socarini membenarkan dugaan pemukulan tersebut. Oknum guru itu kata dia, sebenarnya sudah mendatangi rumah siswa F untuk meminta maaf, namun pihak keluarga masih tidak terima lalu melayangkan laporan ke polisi.
"Pak Y sudah datang langsung ke rumah F minta maaf, ayahnya terima tapi ibunya tidak, lalu melapor ke polisi," bebernya.
Socarini menambahkan, setelah kejadian itu siswa F tak pernah lagi ke sekolah. Sedangkan Y masih aktif mengajar, walaupun pihak sekolah sudah mengizinkan untuk cuti seiring kasus dugaan pemukulan bergulir di Polres Tana Toraja.
"Siswanya tidak ke sekolah lagi. Kalau guru Y masih datang mengajar, tapi kami sudah izinkan untuk libur dulu seiring kasus ini berjalan. Kami pihak sekolah juga menunggu bagaimana hasil pemeriksaan, kami serahkan sepenuhnya ke polisi," tandasnya.
(hmw/sar)