Peternak di Tana Toraja Langgar Lockdown Ternak, PMK Bertambah 51 Kasus

Peternak di Tana Toraja Langgar Lockdown Ternak, PMK Bertambah 51 Kasus

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 27 Jul 2022 14:43 WIB
Petugas mengambil sampel pemeriksaan PMK di Toraja Utara
Foto: Pemeriksaan kerbau suspek PMK. (Dok. Istimewa)
Tana Toraja -

Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) bertambah 51 kasus. Peningkatan kasus ini diakibatkan banyaknya peternak yang melanggar aturan lockdown yang memicu meluasnya penularan PMK.

"Kasus PMK bertambah lagi, itu sudah 51 kerbau positif. Padahal kemarin kita itu sudah stuck di angka 28," kata dokter hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Tana Toraja drh Lerin kepada detikSulsel, Rabu (27/7/2022).

Lerin mengungkapkan, aturan penutupan lalu lintas hewan ternak dilanggar pedagang. Sejumlah pedagang kerbau dari Toraja Utara menyusup masuk menghindari petugas yang berjaga di wilayah perbatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kerbau dari Toraja Utara yang menyusup lewati jalan tikus masuk ke Tana Toraja, itu yang membuat kasus PMK kami bertambah," tuturnya.

Menurut Lerin, pihaknya sementara ini akan memperketat dan gencar melakukan patroli untuk mencegat ternak masuk di wilayah Tana Toraja.

ADVERTISEMENT

"Ini kan Tana Toraja dengan Toraja Utara banyak jalan tikusnya di desa-desa, jadi mereka lewat sana untuk hindari petugas di perbatasan," sambung Lerin.

Namun dia berdalih, seiring peningkatan kasus positif PMK, angka kesembuhan kerbau terjangkit PMK juga bertambah. Dari 51 kerbau PMK, dilaporkan ada 31 kerbau yang sudah sembuh secara klinis.

"Jadi dari 51 kasus PMK di Tana Toraja, 31 kerbau di antaranya itu sudah dinyatakan sembuh secara klinis, tidak ada lagi gejala, dan saat ini juga belum ada kematian," jelas drh Lerin.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sulsel, drh Nurlina Saking mengutarakan, kerbau yang sembuh secara klinis PMK itu tetap bisa menularkan virus ke hewan ternak lain. Menurutnya, virus PMK berada pada ternak akan tinggal hingga 2 tahun lamanya.

"Iya, ternak yang sembuh itu tetap akan menjadi bisa menularkan virus PMK itu selama 2 tahun," ucapnya.

Menurutnya, vaksinasi PMK saat ini menjadi salah satu solusi untuk mencegah penularan lebih meluas. Vaksinasi ini diharapkan meningkatkan imunitas dan memberikan kekebalan kepada ternak.

"Badan kesehatan dunia pun sebenarnya tidak merekomendasikan pengobatan pada ternak karena itu tadi, ternak sembuh masih bisa membawa virus. Nah yang harus dilakukan adalah melakukan vaksinasi kepada ternak, agar kekebalan tubuh terbentuk dan tidak tertular virus," jelasnya.




(sar/tau)

Hide Ads