Emak-emak Hina Iriana Jokowi Domisili Papua, Balik ke Muna saat Ibu Sakit

Sulawesi Tenggara

Emak-emak Hina Iriana Jokowi Domisili Papua, Balik ke Muna saat Ibu Sakit

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Selasa, 26 Jul 2022 12:41 WIB
Video berisi seorang emak-emak menghina Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (Jokowi), viral di media sosial. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merespons video tersebut dengan santai.

Video emak-emak menghina Iriana Jokowi itu viral di media sosial seperti dilihat detikcom, Sabtu (23/7/2022). Emak-emak mengenakan baju warna coklat dan berkaca mata selfie merekam aksinya.

Di dalam video viral, perempuan tersebut melontarkan kata sejumlah kata yang menghina Iriana Jokowi. Tak hanya itu, saat melontarkan hinaan, perempuan tersebut juga meludah.
Foto: (Tangkapan layar video viral)
Muna -

Emak-emak berinisial ENS (37) di Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menghina Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) diketahui berdomisili di Papua. ENS baru kembali ke Muna dengan alasan ibu angkatnya sedang sakit.

"Dulu memang orang sini (Labone) tapi sudah pindah (berdomisili) di Papua. Balik ke sini karena ibu angkatnya sakit," kata Sekretaris Desa Labone Alaudin kepada detikcom, Selasa (26/7/2022).

Alaudin mengungkapkan ENS merantau ke Papua sekitar tahun 2015. Bahkan, saat di Papua, ENS sudah menikah dan tinggal bersama sang suami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia sudah menikah dengan orang Papua, keluarga suaminya di sana tapi keluarganya ENS di sini, di Muna," ujar dia.

ENS diketahui kembali ke Desa Labone, Kecamatan Lasalepa belum lama ini. Ia kembali dengan alasan ingin melibat kondisi sang ibu angkat tengah sakit.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak salah tahun 2015 dia sudah ke Papua. Kalau anak saya juga kurang tahu, tapi dia sudah menikah di Papua," bebernya.

Alaudin mengungkapkan sejak menginjakkan kaki di Labone saat Idul Fitir tahun ini baru sekali bertemu dengan ENS. Saat itu ENS datang bersama kepala desa Labone yang bekerja di Puskesmas Lasalepa.

"Saya ketemu dia hanya sekali dia ke kantor desa karena dia ikut kita punya kepala desa, karena kepala desa kami bidan kerja di Puskesmas Lasalepa," ungkapnya.

Ia mengungkapkan selama ini gelagat EMS diketahui memiliki gangguan kejiwaan. "Kalau kelihatannya dia itu memang ada gangguan jiwa," paparnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Muna Iptu Alamsyah Nugraha mengungkapkan hal yang sama. Alamsyah mengatakan pelaku kembali ke Muna dari Papua setelah pergi selama hampir 6 tahun.

"Pelaku baru datang di Muna sekitar bulan Juni 2022 dan sebelumnya merantau ke Papua kurang lebih 6 tahun," ungkapnya.

Sesuai identitas yang diberikan Alamsyah kepada detikcom, ENS beralamat di Kecamatan Abepura, Kota Jayapura, Papua. Namun statusnya belum menikah.




(hmw/asm)

Hide Ads