Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya memanggil aide de camp (ADC) atau ajudan Irjen Ferdy Sambo serta Bharada E hari ini, Selasa (26/7). Pemanggilan ini untuk permintaan keterangan terkait insiden polisi tembak polisi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
"Besok (hari ini) agendanya adalah memanggil untuk meminta keterangan dari ADC Irjen Sambo," kata Anam seusai konferensi pers di kantornya, seperti dilansir dari detikNews, Senin (25/7/2022).
Seluruh ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada E yang terlibat adu tembak dengan Brigadir J dipanggil untuk dimintai keterangan. Anam mengatakan pemanggilan dijadwalkan pukul 10.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya (termasuk Bharada E). Ya (jam 10) dari pagi pokoknya sampai selesai," ungkap Anam.
Meski begitu, Anam belum menjelaskan secara detail terkait maksud pemanggilan semua ajudan Ferdy Sambo tersebut. Dia berharap semua ajudan Ferdy Sambo memenuhi panggilan Komnas HAM.
"Kami berharap semuanya bisa datang ke Komnas HAM memenuhi permintaan," jelasnya.
Seperti diketahui, Komnas HAM juga telah meminta keterangan pihak Dokkes Polri terkait proses autopsi jenazah Brigadir Yoshua. Ada sejumlah hal yang dicek oleh Komnas HAM kepada tim Kedokteran Forensik Polri mengenai kondisi jenazah Brigadir J.
Anam menjelaskan pihaknya telah meminta keterangan dari tahap awal hingga akhir jenazah Brigadir Yoshua diautopsi.
"Apa yang disebut sebagai awal adalah mulai histori, sejarah kapan jenazah masuk ke rumah sakit, kapan diautopsi, dan lain sebagainya, itu satu," kata Choirul Anam dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (25/7).
(hmw/hmw)