Sopir Bupati Nduga, Mahmud Ismaun (53) turut menjadi korban tewas KKB di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam. Korban dibunuh saat mengantar pendeta bernama Eliaser Baye.
Keponakan korban, Hidayat mengatakan pamannya yang mengantarkan Pendeta Eliaser Baye tiba-tiba dicegat oleh KKB di Kampung Nogolait, Kenyam. Korban dan pendeta serta sejumlah orang di dalam mobil langsung diserang KKB.
"Kalau tidak salah di dalam mobil itu ada 11 atau 12 orang, salah satunya paman saya yang meninggal terbunuh, mereka ini di dalam mobil tidak ada persiapan apa-apa," kata Hidayat kepada detikcom, Rabu (20/7/2022).
Hidayat mengatakan pamannya sebenarnya mendapatkan perlindungan dari sejumlah warga. Namun upaya itu gagal hingga pamannya turut jadi korban tewas.
"Saya terima informasi kalau saat kejadian itu banyak warga yang melindungi paman saya ini karena dia dianggap terlalu baik," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, jenazah Ismaun terdapat luka di lengan kanannya yang diperkirakan menangkis parang. Korban juga menderita luka bekas tembakan di dada kanannya.
"Karena dari lukanya itu kalau yang saya lihat di foto kalau yang lain ada yang disembelih ada yang terbelah kepala, pokoknya sadis. Dia ini hanya sayatan parang di lengan kanannya sama tembakan di dada kanan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Mahmud Ismaun merupakan salah satu dari 10 korban meninggal karena penembakan KKB di Nduga, Papua, Sabtu (16/7) lalu. Jasadnya pun dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan, Senin (18/7).
Ismaun diketahui sudah bekerja sebagai sopir Bupati Nduga selama setahun terakhir. Korban ditembak saat menyetir mobil mengantarkan pendeta.
"Almarhum (Ismaun) bekerja sebagai sopir Bupati Nduga sudah setahun," ungkap Ketua RT 1, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Irfan Yalisi kepada detikcom, Senin (18/7).
Halaman berikutnya: Pendeta Eliaser Baye turut dibunuh KKB
(hmw/sar)