Mahmud Ismaun (53), satu dari 10 korban penembakan maut KKB di Nduga, Papua telah dimakamkan di kampung halamannya di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Korban merupakan sopir Bupati Nduga yang tewas ditembak saat menyetir mobil mengantarkan pendeta.
"Almarhum (Ismaun) bekerja sebagai sopir Bupati Nduga sudah setahun," ungkap Ketua RT 1, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Irfan Yalisi kepada detikcom, Senin (18/7).
Diketahui jenazah Ismaun tiba di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu menggunakan pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 854 sekitar pukul 17.00 Wita pada Minggu (17/7). Jenazah korban dijemput pihak keluarga di bawah di rumah duka Jalan Tanjung Angin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan mengatakan, almarhum bekerja sebagai sopir Bupati Nduga sudah setahun semenjak almarhum pertama kali berangkat ke Papua.
"Jadi memang tujuannya berangkat ke Papua itu jadi sopir Bupati Nduga," katanya.
Dijelaskan Irfan, kabar meninggalnya Ismaun diterima pihak keluarga sekitar pukul 09.00 Wita pada Sabtu (16/7). Pihak keluarga sempat kaget menerima kabar tersebut.
"Kami diinformasikan almarhum ini ditembak KKB meninggal di tempat pada saat menyetir mobil saat mengantar pendeta. Saya tidak tahu apakah bersama bupati atau tidak," ujar Irfan.
Istri Bupati Nduga Turut Melayat
Ance Marjun Moomin Gwijangge, istri Bupati Nduga, Papua turut hadir dalam prosesi pemakaman jenazah Mahmud Ismaun.
"Iya tadi istri Bupati Nduga bersama rombongan turut mengantarkan jenazah langsung ke pemakaman," ungkap keluarga Ismaun, Hidayat saat dikonfirmasi, Senin (18/7).
Hidayat mengatakan istri Bupati Nduga untuk menyampaikan ucapan belasungkawa secara langsung. Sekaligus untuk memberi penguatan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.
"Kami juga berterima kasih kepada Ibu Bupati yang sudah berupaya datang ke sini," ucap Hidayat.
Ismaun tinggal seorang istri dan 4 anak di halaman berikutnya..
Ismaun Tinggalkan Seorang Istri dan 4 Anak
Ismaun diketahui meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak. Dia merantau ke Papua untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dengan menjadi sopir Bupati Nduga.
"Kami ada empat orang bersaudara, dan bapak selalu berikan kasih sayang, bapak saya saja berangkat ke Papua tinggalkan kami di sini itu demi kami anak-anaknya," ucap Angki anak kedua Ismaun kepada detikcom, Senin (18/7).
Angki menjelaskan almarhum adalah sosok pekerja keras. Meski sedang berada di perantauan sejak 2020 lalu, Ismaun tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.
"Sosok bapak ini di mata keluarga adalah bapak yang sangat bertanggung jawab dan paling baik sama anak-anaknya dan keluarganya," imbuhnya.
Sosok almarhum pun sangat dirindukannya. Kini Mahmud Ismaun pun balik ke kampung halaman, namun kembali dalam keadaan tidak bernyawa.
"Saya bersaksi sebagai anak bahwa bapak saya ini orang baik," tandas Angki.