Sikap Mahfud Persilakan Kapolri Pertimbangkan Usul Ferdy Sambo Dinonaktifkan

Berita Nasional

Sikap Mahfud Persilakan Kapolri Pertimbangkan Usul Ferdy Sambo Dinonaktifkan

Tim detikNews - detikSulsel
Jumat, 15 Jul 2022 06:00 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Foto: Dok. Kemenko Polhukam
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md mengaku banyak pihak yang mengusulkan agar Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan. Mahfud pun mempersilakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempertimbangkan masukan usulan itu.

Mahfud awalnya mengaku tidak khawatir Irjen Ferdy Sambo bakal melakukan intervensi penanganan kasus penembakan Brigadir Yosua alias Brigadir J. Dia percaya Polri profesional.

"Nggak, kalau saya sih sebenarnya secara profesional, apa namanya, tidak punya kekhawatiran," kata Mahfud seperti dilansir dari detikNews, yang mengutip CNNIndonesia TV, Kamis (14/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya Mahfud menyinggung tentang banyak pihak yang menyampaikan ke Kapolri tentang perlunya menonaktifkan Ferdy Sambo. Mahfud mengaku juga sudah menyampaikan hal itu.

"Banyak pesan-pesan yang disampaikan ke saya agar menyampaikan ke Kapolri untuk menonaktifkan dulu Sambo," ucap Mahfud.

ADVERTISEMENT

"Nah saya katakan, 'Pak Kapolri itu sudah mendengar usul-usul itu dan pesan, kan... sudah pasti sampaikan ke Kapolri', sehingga saya mempersilakan untuk dipertimbangkan (penonaktifan Irjen Ferdy Sambo) setiap langkah yang diperlukan untuk meluruskan proses supaya diambil oleh Kapolri," katanya melanjutkan.

Mahfud sebelumnya juga menyampaikan Polri kini sudah profesional. Dia lalu berpesan agar Polri jangan memburu atau melindungi tikus dengan membakar rumahnya.

"Jangan mengejar tikus atau melindungi tikus lalu rumahnya yang dibakar, terbuka saja. Kan tata cara mengejar tikus itu sudah ada caranya, apalagi polisi sudah profesional," kata Mahfud dikutip detikNews dari CNNIndonesia, Kamis (14/7).

Mahfud mengatakan bahwa ada berbagai cara yang bisa dilakukan Polri dalam mengusut kasus kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Mahfud sekali lagi menegaskan Polri mesti profesional.

"Kita tidak boleh membodoh-bodohkan diri kita, sehingga kita harus profesional," ucap Mahfud.

"Siapa yang melakukan apa, dilihat dari perilaku-perilaku sebelumnya, hubungan bagaimana dan seterusnya. Itu bisa dilacak dari situ kan," imbuhnya.

Mahfud soroti kematian Brigadir Yosua banyak kejanggalan di halaman berikutnya..

Mahfud Soroti Kematian Brigadir Yosua Banyak Kejanggalan

Sebelumnya, Mahfud juga menyinggung tentang kematian Brigadir Yosua banyak kejanggalan. Dia pun meminta kasus ini tidak bisa dibiarkan mengalir begitu saja.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud seperti dilansir dari detikNews, Rabu (13/7).

Kendati demikian, Mahfud menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim investigasi khusus guna penyelidikan kasus ini sudah tepat. Langkah Sigit sudah mewakili sikap pemerintah.

"Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dengan membentuk tim investigasi yang terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya," ujarnya.

Dia lantas menekankan kredibilitas Polri menjadi taruhan dalam penanganan kasus itu. Pasalnya hasil survei kinerja Polri dalam setahun terakhir yang mendapat penilaian positif.

"Kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini sebab dalam lebih dari setahun terakhir Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik sesuai hasil berbagai lembaga survei. Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan serta penegakan hukum. Hasil survei begitu adanya," ucapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Kapolri-Kapolda Riau Pantau Karhutla di Rohul Via Udara"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads