Kapolres Soppeng AKBP Santiaji Kartasasmita mengatakan pelaku inisial MD (41) pada dasarnya ingin rujuk dengan korban, UK (36). Namun korban menolak dengan alasan sudah memiliki pria idaman lain.
"Cemburunya karena mantan istrinya mengakui sudah bersama pria lain," kata AKBP Santiaji kepada detikSulsel, Senin (27/6).
AKBP Santiaji mengatakan korban berulangkali terang-terangan kepada pelaku bahwa dia sudah menjalin hubungan dengan pria lain. Pengakuan itu membuat pelaku kian terbakar cemburu.
Selanjutnya sehari sebelum peristiwa pembunuhan, tersangka bertanya terkait posisi korban melalui pesan singkat. Korban lalu mengaku dia sedang berada di Soppeng menemani pria idaman lain tersebut.
Pengakuan korban membuat pelaku penasaran sehingga segera mendatangi rumah korban. Pelaku kemudian melakukan pengecekan terkait pengakuan korban itu.
"Beberapa waktu kemudian tersangka mendatangi rumah korban dan menemukan dalam rendaman cucian, celana dalam korban ada bekas noda. Hal inilah yang membuat tersangka semakin cemburu," katanya.
Pelaku yang sudah gelap mata akhirnya kembali ke rumahnya. Selanjutnya pelaku mengambil badik untuk menghabisi korban.
Santiaji mengatakan pelaku memanjat tembok rumah panggung langsung menuju kamar rumah korban. Akhirnya tanpa belas kasihan pelaku menghabisi korban yang sedang tidur bersama dua orang anaknya.
"Pelaku kemudian melakukan penikaman hingga 18 kali yang korban sempat berteriak saat penikaman pertama karena mengenai tulang. Usai menikam pelaku langsung kabur dengan melompat yang mengakibatkan kakinya pincang," sebutnya.
Untuk diketahui, pembunuhan ini terjadi Desa Pising, Kecamatan Donri-donri, Kabupaten Soppeng, pukul 00.05 Wita, Sabtu (25/6) dini hari. Pelaku kini telah ditetapkan menjadi tersangka dengan dijerat pasal berlapis, yakni tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana.
(hmw/asm)