Diketahui Bripda DR tewas dibacok orang tak dikenal (OTK) saat menerima ajakan menembak seekor sapi di Distrik Napua pada 15.20 WIT. Saat itu dia ditemani rekannya yang berinisial AKP RM.
"Kita akan mengambil langkah tegas dan terukur terhadap pelaku," tegas Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri di Mapolda Papua, Minggu (19/6/2022).
Pelaku tidak hanya membunuh korban, namun juga merampas dua senjata (senpi) dari petugas. Satu senjata jenis Sniper Styer milik AKP RM, dan senpi jenis AK 101 milik korban Bripda DR.
"Segera mendapatkan dua pucuk senjata yang dirampas pelaku yang belum diketahui identitasnya itu," ungkap dia.
Dalam upaya menangkap pelaku, sebanyak 32 personel tambah dikerahkan ke Kabupaten Jayawijaya. Mereka akan disebar melakukan pencarian di bawah arahan Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pria Premos.
"Semua perkuatan personel kepolisian saya sudah geser menuju Kabupaten Jayawijaya sebanyak 32 personel," beber Mathius.
Kapolda Papua Turun ke Lokasi Kejadian
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri bahkan akan langsung menuju ke lokasi kejadian pembacokan Bripda DR di Kabupaten Jayawijaya, Senin (20/6) hari ini. Operasi pencarian pelaku dan pengungkapan kasus ini akan berada di bawah komandonya.
"Saya sudah sampaikan bahwa setiap anggota Polri yang bertugas di Provinsi Papua harus menerapkan body system minimal sebanyak 5 orang untuk kewaspadaan serta keamanan personel saat bertugas," tandas Mathius.
Dia meminta agar kasus ini segera diusut tuntas. Insiden nahas yang menyebabkan personelnya meninggal, tidak boleh lagi terjadi.
"Untuk identitas dari OTK yang menjadi pelaku penyerangan akan disampaikan kembali setelah penyelidikan lebih lanjut dari Dit Krimum Polda Papua," jelasnya.
Awal Mula Brimob DR Dibacok OTK hingga Tewas
Peristiwa ini bermula saat senior korban, AKP RM mengajak Bripda DR untuk menembak seekor sapi di Distrik Napua, Wamena, sekitar pukul 15.20 WIT. Ajakan ini awalnya datang dari warga yang belakangan disetujui AKP RM.
Setelah melancarkan tembakan ke target, AKP RM lantas pergi melakukan pengecekan meninggalkan Bripda DR sendiri. Pada momen itulah 2 OTK mendatangi Bripda DR hingga dibacok menggunakan senjata tajam.
"Kemudian datang 2 orang dengan menggunakan parang membacok Bripda DR," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada detikcom, Sabtu (18/6) malam.
AKP RM yang kembali ke lokasi penembakan, mendapati Bripda DR dengan tubuh penuh darah. Nyawanya tak bisa diselamatkan atas luka berat yang dialaminya.
"Bripda DR meninggal dengan luka-luka bacok," pungkas Kombes Kamal.
(sar/asm)