Pelaku Teror Pembunuhan Panitia Masjid di Kukar ODGJ, Polisi Bebaskan

Kalimantan Timur

Pelaku Teror Pembunuhan Panitia Masjid di Kukar ODGJ, Polisi Bebaskan

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Sabtu, 11 Jun 2022 13:40 WIB
Pelaku pengancaman panitia masjid di Kukar (detikcom/Muh Budi Kurniawan).
Foto: Pelaku pengancaman panitia masjid di Kukar (detikcom/Muh Budi Kurniawan).
Kutai Kartanegara -

Pelaku teror pembunuhan panitia masjid, Maslih (55) di Kabupaten Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur (Kaltim) dibebaskan polisi. Keputusan ini setelah pelaku dinyatakan sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kategori berat.

"Pada 7 Juni hasilnya keluar, dari situ disimpulkan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa katagori berat," jelas Kasat Reskrim Polres Kukar, AKP Gandha Syah Hidayat saat dihubungi detikcom, Sabtu (11/6/2022).

Polisi sudah menerima hasil pemeriksaan tersebut yang jadi acuan penyidik. Sebelumnya pelaku menjalani pemeriksaan di rumah sakit jiwa Samarinda selama 7 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dapat surat bahwa yang bersangkutan dikategorikan mengalami gangguan jiwa berat kami laksanakan gelar perkara," ucap dia.

Maslih pun dikembalikan kepada pihak keluarga. Polisi membantu kepulangannya pada Jumat (10/6).

ADVERTISEMENT

"Karena ini masuk dalam kategori gila, dalam pasal 44 KUHP maka penyidikan harus dihentikan demi hukum, dan kemarin kami telah kembalikan yang bersangkutan ke pihak keluarga," kata Gandha.

Sebelumnya Maslih ditangkap polisi usai meneror bakal membunuh panitia masjid jika tidak diberi uang, Selasa (31/5). Pelaku diamankan usai sejumlah saksi diminta keterangan dan pengembangan bukti rekaman CCTV masjid.

"Pelaku melakukan teror dengan memberikan selebaran yang bertuliskan perintah menyiapkan uang dan ancaman membunuh apabila uang tidak disiapkan kepada panitia masjid," ucap Kasat Reskrim Polres Kukar, AKP Gandha Syah Hidayat saat dikonfirmasi, Rabu (1/6).

Kepada polisi, Maslih mengakui perbuatannya sebagai penyebar surat ancaman kepada panitia masjid. Selain itu, Maslih juga mengakui melakukan aksi pencurian di beberapa masjid yang ada di Kukar, Samarinda, dan Balikpapan.

"Iya, ada beberapa masjid yang juga diteror pelaku ini dengan modus yang sama, selain itu pelaku juga mengakui beberapa kali melakukan pencurian kotak amal yang ada di masjid, warung makan, dan toko," bebernya.

Menurut Gandha, perbuatan Maslih disebabkan faktor ekonomi. Maslih mengaku dirinya yang sudah tua dan tidak terurus lantaran tak memiliki sanak keluarga.

"Pelaku melakukan perbuatan tersebut faktor ekonomi, karena tidak ada keluarga yang memperhatikan," ungkap Gandha.




(sar/asm)

Hide Ads