Andi Syamsu Alam mengungkap penyebab putranya, Fikri disekap dan dibacok oknum dosen berinisial AB di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Syamsu mengatakan korban awalnya diundang oleh putri dosen AB untuk kerja tugas.
"Anak saya diundang kerja kelompok (kerja tugas di rumah dosen AB)," ujar Andi kepada detikSulsel, Sabtu (4/6/2022).
Syamsu mengatakan dosen AB sedang tidak berada di rumah pada Jumat (3/6) malam saat korban datang menemui putri dosen AB untuk kerja tugas. Andi menegaskan putranya datang karena diundang oleh putri dosen AB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi anak itu tidak ada orang tuanya (dosen AB sedang tidak ada di rumah)," kata Andi.
Belakangan dosen AB pulang ke rumah sehingga putrinya yang mengundang korban jadi panik. Lebih lanjut Syamsu mengatakan putri dosen AB lantas meminta korban bersembunyi di dalam lemari.
"Menurut keterangan anak saya cuma di ruang tamu. Jadi setelah bapaknya datang, tiba-tiba itu anak perempuannya langsung na sorong (mendorong) anak saya masuk lemari sembunyi," ujar Andi.
"Anakku juga kaget, bagaimana saya ini disuruh sembunyi, jadi anak saya panik juga (sehingga mengikuti arahan putri dosen AB sembunyi di lemari)," katanya.
Pada akhirnya dosen AB tetap curiga karena menemukan sepatu Fikri di depan rumah. Dosen AB kemudian menanyakan terkait sepatu itu kepada putrinya.
"Jadi setelah masuk di rumah bertanya (kepada putrinya) siapa orang di dalam, (putrinya) bilang tidak ada," kata Syamsu.
Selanjutnya dosen AB mengecek lemari dan menemukan Fikri di dalamnya. Akibatnya Fikri disekap selama tiga jam.
"Setelah itu dihantam mi parang dengan bapak itu. istrinya juga menghantam pakai palu," kata Andi.
Akibat penganiayaan ini, Syamsu melaporkan dosen AB ke polisi. Laporan Andi kini diproses penyidik Polres Bulukumba.
"Sementara kita proses, penyelidikan (dugaan dosen sekap mahasiswa)," ujar Kasat Reskrim Polres Bulukumba Iptu Muhammad Yusuf kepada detikSulsel, Sabtu (4/6).
Yusuf mengaku orang tua mahasiswa memang sudah membuat laporan polisi. Namun dia enggan membenarkan apakah tuduhan penyekapan itu benar atau tidak.
"Baru laporan itu, nanti kita BAP (berita acara pemeriksaan)," ujar Yusuf.
(hmw/asm)