Siswa SD di Barru Jadi Pendiam-Tertutup Buntut Diduga Dianiaya Kepsek

Siswa SD di Barru Jadi Pendiam-Tertutup Buntut Diduga Dianiaya Kepsek

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 26 Mei 2022 20:23 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak
Foto: Getty Images/iStockphoto/takasuu
Barru -

Orang tua siswa SD yang diduga diduga dianiaya Kepala Sekolah di Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) Aksan Gani mengaku anaknya mengalami perubahan perilaku. Dia menyebut sang anak kini sering mengurung diri di kamar dan lebih pendiam.

"Setelah kejadian itu (dugaan penganiayaan) saya merasakan perubahan psikis anak saya. Dia jadi pendiam dan tertutup," ungkap Aksan Gani kepada detikSulsel, Kamis (26/5/2022).

Aksan menjelaskan anaknya yang duduk di bangku kelas 3 SD itu merupakan tipe anak yang ceria dan aktif. Awalnya ia merasa perubahan prilaku anaknya hanya sementara, tetapi ia pun mulai curiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia jadi pendiam, menghindar dan tertutup kalau mau saya ajak bicara," jelasnya.

Kecurigaan Aksan bertambah setelah tiba-tiba korban membawa bekal sendiri ke sekolah setelah kejadian. Katanya diminta oleh wali kelas.

ADVERTISEMENT

"Jadi karena kasus anak saya ini, maka satu kelas diminta bawa bekal dari rumah karena ditakutkan kejadian seperti anak saya terulang," jelasnya.

Korban awalnya menyembunyikan kejadian penganiayaan tersebut. Tetapi akhirnya Aksan mengetahui kejadian dari salah satu teman yang tinggal di sekitar sekolah.

"Ada teman yang tinggal di sekitar sekolah dia dengar langsung dari keponakannya cerita kejadian itu," jelasnya.

Aksan mengaku kecewa karena tidak ada dari pihak sekolah yang melaporkan kejadian tersebut. Padahal ia mengaku mendapat informasi, satu sekolah tahu kejadian tersebut.

"Katanya ini satu sekolah tahu kejadian (penganiayaan) tetapi guru-guru (diam). Tapi tidak ada sampai ke saya, gurunya bilang takut sampaikan karena bisa jadi ramai nanti," tegasnya.

Ia juga memastikan besok, Jumat (27/5) dia akan ke Polres Barru untuk mendatangkan saksi-saksi yang bisa menguatkan laporannya. Saksi ini merupakan anak yang berasal dari sekolah yang sama dengan anaknya.

"Saya akan bawa saksi besok ke Polres Barru. Saya masih lobi agar orangtuanya setuju," urainya.

Diberitakan sebelumnya, orang tua siswa melaporkan KL ke polisi tuduhan penganiayaan, yang menyebut anaknya telah ditampar oleh KL karena dituduh mencuri.

"Saya sudah melaporkan Kepsek yang bersangkutan ke Polres Barru. Anak saya ditampar, diludahi dan dibilangi mencuri. Jelas saya tidak terima," ungkap orang tua siswa, Aksan Gani saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (26/5).

Laporan Aksan ke Polres Barru terdaftar dengan nomor pengaduan: TBL/54/V/2022/RESKRIM. Dalam laporan itu terlihat jika kejadian penganiayaan terjadi pada Selasa (17/5) lalu di kantin SDN 13 Barru.

"Kejadiannya sekitar seminggu yang lalu tetapi baru saya tahu Selasa (24/5) malam. Besoknya hari Rabu (25/5) saya mendatangi sekolah dan melanjutkan melapor di Polres Barru," bebernya.




(tau/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads